Perbedaan Durasi Puasa di Berbagai Negara, Mana yang Terlama dan Terpendek?

Ilustrasi Perbedaan waktu puasa/ Foto--Freepik--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Durasi puasa di setiap negara berbeda-beda, dipengaruhi oleh faktor geografis dan perbedaan panjang siang dan malam.
Semakin jauh suatu negara dari garis khatulistiwa, semakin besar kemungkinan perbedaan waktu puasa yang ekstrem.
Hal ini berkaitan dengan pergerakan matahari, yang menentukan waktu terbit dan terbenamnya di masing-masing wilayah.
Di belahan bumi selatan, negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, dan Selandia Baru memiliki waktu puasa yang relatif lebih singkat, yaitu sekitar 13 jam.
Sementara itu, negara-negara yang berada di belahan bumi utara mengalami durasi puasa lebih panjang. Beberapa wilayah, seperti Greenland dan Islandia, bisa berpuasa hingga 16 jam.
Di negara-negara Eropa seperti Finlandia, Norwegia, dan Swedia, durasi puasa berkisar 15 jam, sedangkan di negara-negara seperti Jerman, Inggris, dan Rusia, umat Muslim berpuasa sekitar 14 jam.
Durasi puasa dapat berubah setiap tahun karena kalender Hijriah yang berbasis pergerakan bulan.
Akibatnya, bulan Ramadhan selalu bergeser sekitar 10 hingga 12 hari lebih awal dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal ini menyebabkan perbedaan durasi puasa semakin terasa, terutama bagi negara-negara yang berada di wilayah dengan perubahan musim yang ekstrem.
Meskipun perbedaan waktu puasa di berbagai negara cukup signifikan, umat Muslim di seluruh dunia tetap menjalankan ibadah ini dengan penuh ketulusan.
Perbedaan kondisi geografis menjadi salah satu tantangan dalam menjalankan ibadah puasa, namun hal ini juga menjadi pengingat akan keberagaman yang ada di dunia.(*)