Penanganan Jalan Amblas Dikebut, Kendaraan Sudah Bisa Melintas

JALUR Sukabumi-Suoh tepatnya di Pekon Bumi Hantatai Kecamatan BNS Lambar yang sempat terputus akibat amblas beberapa waktu lalu kini sudah bisa dilintasi kendaraan dengan leluasa. Foto Dok --
BANDAR NEGERI SUOH – Jalur Sukabumi-Suoh, tepatnya di Pekon Bumi Hantatai, Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS), kabupaten Lampung Barat (Lambar), yang sempat terputus akibat amblas beberapa waktu lalu kini sudah kembali dapat dilalui oleh kendaraan roda dua (R2) dan roda empat (R4).
Meskipun demikian, perbaikan jalan tersebut masih dalam tahap pengerjaan dan belum sepenuhnya selesai. Pihak terkait terus berupaya untuk mempercepat proses perbaikan guna mengantisipasi lonjakan arus mudik dan wisatawan yang diperkirakan akan meningkat saat Lebaran Idul Fitri mendatang.
Camat Bandar Negeri Suoh, Mandala Harto, mengungkapkan bahwa meski jalur tersebut kini sudah dapat dilalui oleh kendaraan, masih ada beberapa bagian jalan yang belum sepenuhnya diperbaiki.
”Kondisi jalan yang sempat amblas itu sudah kembali lancar, namun proses perbaikan dan penimbunan tanah masih terus berlangsung. Saat ini, kendaraan bisa melintas meskipun dengan sistem bergantian,” katanya.
Mandala menambahkan, pihaknya berharap agar pembangunan jalan yang lebih permanen segera dilakukan, mengingat kebutuhan mendesak menjelang Lebaran. ”Jalan ini sangat vital, terutama menjelang Lebaran Idul Fitri, di mana arus mudik akan meningkat. Jika jalan ini tidak segera diperbaiki dengan beton yang lebih kuat, tentu akan menghambat mobilitas masyarakat, terutama bagi warga yang akan mudik atau wisatawan yang akan menuju Suoh dan kawasan BNS.”katanya.
Sementara, salah seorang warga setempat, Febi, mengungkapkan keprihatinannya terkait kondisi jalan yang masih belum sepenuhnya layak dilalui.
”Kami berharap jalan ini segera diperbaiki dengan cara yang lebih permanen, seperti dibeton, agar tidak ada lagi gangguan selama periode mudik. Selain itu, jalan ini juga penting untuk sektor pariwisata. Jika kondisi jalan terus terhambat, tentu akan memengaruhi perekonomian warga yang bergantung pada wisatawan yang datang ke Suoh dan BNS,” ujarnya.
Febi melanjutkan, ketergantungan ekonomi masyarakat di daerah ini cukup besar terhadap kelancaran transportasi. Banyak warga yang mengandalkan pendapatan dari sektor pariwisata, seperti homestay, pedagang, dan penyedia jasa wisata lainnya.
”Jika jalan ini tetap rusak dan tidak diperbaiki dengan baik, tentu akan berimbas pada pendapatan warga. Kami harap ada perhatian lebih dari pemerintah agar masalah ini segera terselesaikan,” tutupnya. *