Transformasi Kepemimpinan Melalui spirit puasa

Syarif Ediansyah, S.HI, M.M.,--
Oleh : Syarif Ediansah, SH.I.MM
(Pemerhati Masalah Sosial Politik)
SALAH satu ibadah yang memiliki makna mendalam dalam kehidupan umat Islam adalah ibadah Puasa. Dia bukan hanya ritual penghambaan kepada Yang Maha Kuasa an sich, tetapi ibadah yang mempunyai Nilai- nilai sosial dan Kesehatan bahkan bisa menjadi Spirit dalam sendi- sendi kehidupan lainnya.
Ibadah ini bukan hanya sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga melatih kesabaran, meningkatkan ketakwaan, serta membentuk karakter yang lebih baik.
Dalam Islam, puasa Ramadhan diwajibkan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, sebagaimana yang telah disyariatkan kepada umat-umat terdahulu. Dengan memahami hakikat puasa, seseorang tidak hanya menjalankan kewajiban agama, tetapi juga memperoleh berbagai hikmah yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Ibadah Puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga merupakan latihan spiritual yang membentuk karakter dan membangun semangat dalam berbagai aspek kehidupan.
Proses dalam menjalanakan puasa ini kelak akan melahirkan manusia yang betaqwa, itulah Esensi sesungguhnya sebagimana disebutkan dalam Al Quran surat Al- Baqoroh ayat 183. Ketika Puasa dijalankan secara utuh sebagaimana Syariat agama maka diharapkan berperan sebagai sarana pembentukan karakter individu yang lebih peduli, disiplin, dan bertanggung jawab terhadap sesama.
Menurut Prof. Quraish Shihab, hakikat puasa tidak sekadar menahan lapar dan haus, tetapi lebih dari itu, puasa adalah latihan pengendalian diri dan peningkatan ketakwaan kepada Allah. Dalam berbagai kajian tafsirnya, khususnya dalam Tafsir Al-Mishbah, beliau menekankan bahwa puasa memiliki makna mendalam yang mencakup aspek spiritual, moral, dan sosial.
Puasa bukan hanya sekadar ibadah, tetapi juga sarana membentuk karakter kepemimpinan yang kuat dan berintegritas. Seorang pemimpin yang terinspirasi oleh nilai-nilai puasa dan terbiasa berpuasa cendrung memiliki sifat yang lebih bertanggung jawab, disiplin, dan peduli terhadap masyarakat.
Beberapa aspek penting dalam membangun karakter kepemimpinan melalui spirit puasa:
Kepemimpinan yang Amanah dan Berintegritas
Amanah adalah sifat utama yang harus dimiliki seorang pemimpin. Dalam berpuasa, seseorang belajar untuk tetap jujur dalam menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, meskipun tidak ada yang melihat.
Sikap ini membentuk kesadaran bahwa amanah bukan hanya tanggung jawab kepada manusia, tetapi juga kepada Allah SWT. Pemimpin yang terbiasa menjaga amanah dalam ibadahnya akan lebih bertanggung jawab dalam menjalankan tugas kepemimpinan.