Penyuluh Agama Islam Lampung Barat Diperkuat Strategi Dakwah di Era Digital

PEMBINAAN Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lampung Barat, menggelar pembinaan bagi para dai, daiyah, dan penyuluh agama Islam. Foto Dok--
BALIKBUKIT - Dalam menghadapi tantangan dakwah di era modern, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lampung Barat menggelar pembinaan bagi para dai, daiyah, dan penyuluh agama islam.
Pembinaan dibuka oleh Plt Kepala Kankemenag Lambar Hi. Miftahus Surur, S.Ag., M.Si., Ketua Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Provinsi Lampung, H. M. Ali, S.Ag., MM., serta para penyuluh agama dari sejumlah kecamatan.
Dalam sambutannya, Miftahus Surur menekankan pentingnya pendekatan humanis dan adaptif dalam berdakwah, terutama di tengah perubahan sosial yang cepat. "Dai dan penyuluh harus memahami bagaimana perkembangan teknologi mengubah cara masyarakat menerima informasi. Oleh karena itu, mereka harus mampu memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana dakwah yang efektif," ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa kompetensi komunikasi dan pemahaman terhadap kebutuhan jamaah harus terus ditingkatkan agar pesan keagamaan dapat tersampaikan dengan baik.
Miftahus Surur berharap kegiatan ini menjadi ajang bagi para dai dan daiyah untuk bertukar pengalaman serta mengembangkan strategi dakwah yang lebih sesuai dengan dinamika masyarakat saat ini.
"Dengan semangat kebersamaan dan komitmen yang kuat, para penyuluh di Lampung Barat siap menjalankan tugas mereka dengan lebih baik demi kemajuan umat dan bangsa," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Pokjaluh Lampung, M. Ali, menekankan pentingnya penguasaan ilmu keislaman yang mendalam bagi para penyuluh. "Seorang dai harus memahami aqidah, fiqih, tafsir Al-Qur'an dan hadis, akhlak, serta sejarah islam agar dapat menyampaikan ajaran dengan benar dan tidak menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat," jelasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya inovasi dalam metode dakwah agar lebih relevan dengan kondisi sosial masyarakat. "Penyuluh harus bisa menyesuaikan pendekatan mereka dengan realitas sosial yang ada. Media sosial, podcast, atau video dakwah bisa menjadi sarana efektif untuk menjangkau lebih banyak orang, terutama generasi muda," katanya.
Selain itu, M. Ali mengingatkan bahwa keikhlasan dan integritas harus menjadi landasan utama dalam berdakwah. "Menjaga nilai-nilai toleransi dan kerukunan antarumat beragama adalah bagian dari tanggung jawab kita. Jika dakwah disampaikan dengan pendekatan yang baik dan penuh hikmah, maka islam akan semakin diterima dan menjadi rahmat bagi semua," paparnya.
Pembinaan ini diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab, dimana para penyuluh berbagi pengalaman serta tantangan dalam menjalankan tugas. *