Keunikan Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Masjid 9 Pintu Peninggalan Sunan Gunung Jati

Masjid peninggalan Sunan Gunung Jati / Foto--net.--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Masjid Agung Sang Cipta Rasa, yang terletak di kompleks Kasepuhan Kota Cirebon, adalah salah satu masjid tertua yang sarat dengan sejarah dan nilai budaya.
Masyarakat setempat lebih mengenalnya dengan sebutan Masjid Sunan Gunung Jati, karena keterkaitannya dengan tokoh penyebar agama Islam di Jawa, Sunan Gunung Jati.
Masjid ini bukan hanya memiliki nilai historis, tetapi juga memiliki desain arsitektur yang penuh dengan makna filosofis.
Pembangunan Masjid Agung Sang Cipta Rasa dimulai pada tahun 1480 Masehi, pada masa pemerintahan Sunan Gunung Jati.
Proses pembangunannya melibatkan gotong royong antara masyarakat sekitar dan para Walisongo.
Sebuah mitos yang berkembang mengatakan bahwa masjid ini dibangun dalam waktu yang sangat singkat, hanya satu hari satu malam, menggambarkan semangat kebersamaan yang luar biasa pada masa itu.
Nama "Sang Cipta Rasa" mengandung filosofi yang dalam, mengajak setiap orang yang mengunjungi masjid untuk merenungkan pertanyaan tentang jati diri, tujuan hidup, dan arah spiritualitas.
Salah satu peninggalan yang tetap terjaga hingga kini adalah mimbar dengan ukiran singa, yang merujuk pada sebuah peristiwa penting dalam sejarah Islam. Ukiran tersebut menggambarkan perlindungan yang diberikan kepada Rasulullah SAW.
Selain itu, terdapat pula sumur yang dipercaya memiliki keberkahan, karena meskipun musim kemarau, sumur ini tetap mengalirkan air, dan dipercaya sudah ada sejak pembangunan masjid dimulai.
Arsitektur masjid ini memiliki keunikan tersendiri yang penuh makna. Salah satunya adalah enam pintu gapura paduraksa yang mengelilingi masjid, menggambarkan pengaruh budaya Hindu yang pernah berkembang di Cirebon sebelum kedatangan Islam.
Di samping itu, masjid ini memiliki sembilan pintu yang masing-masing berukuran 1,5 meter. Jumlah pintu ini merujuk pada sembilan Walisongo, yang berperan penting dalam penyebaran Islam di Jawa.
Ukuran pintu yang kecil dianggap sebagai simbol penghormatan dan kerendahan hati di hadapan Tuhan.
Salah satu tradisi yang menjadi ciri khas masjid ini adalah Azan Pithu, sebuah ritual di mana tujuh muadzin mengumandangkan azan secara bersamaan.
Mereka mengenakan pakaian khusus untuk membedakan diri dari jamaah lainnya, dengan sebagian besar mengenakan jubah hitam dan sorban putih, sementara satu muadzin lainnya mengenakan jubah putih dan sorban hitam.