Membangkitkan Storytelling Melalui Platform Digital dalam Pariwisata

Ilustrasi / Foto--Freepik--

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Storytelling telah menjadi komponen krusial dalam mengenalkan latar belakang suatu destinasi wisata atau event yang akan dikunjungi wisatawan.

Selain berfungsi sebagai alat promosi, storytelling juga memiliki kekuatan untuk menggali dan menyampaikan nilai-nilai unik yang terkandung dalam setiap destinasi atau produk ekonomi kreatif.

Dengan narasi yang disusun dengan baik, pengalaman wisatawan tidak hanya menjadi informatif, tetapi juga memiliki kedalaman emosional yang mengesankan.

Cerita yang disampaikan melalui storytelling memberikan dimensi lebih bagi sebuah destinasi, menjadikannya lebih hidup dan interaktif. Ini memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk lebih mendalami informasi seputar destinasi yang mereka kunjungi.

Dengan demikian, storytelling berperan penting dalam menciptakan pengalaman yang bermakna bagi pengunjung. Dalam sektor ekonomi kreatif, storytelling memungkinkan para pelaku untuk mengenalkan produk atau karya mereka, menggali filosofi di balik setiap karya, dan membangun hubungan emosional dengan audiens.

Metode storytelling ini juga sangat relevan diterapkan dalam promosi destinasi wisata. Dengan memanfaatkan cerita lisan, yang telah menjadi bagian dari tradisi masyarakat Indonesia sejak lama, seperti legenda atau sejarah lokal, pelaku pariwisata dapat menarik minat wisatawan dengan cara yang lebih personal dan autentik.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) pun menilai bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan pariwisata berbasis storytelling, mengingat kekayaan cerita dan tradisi yang dimilikinya.

Seiring dengan pesatnya digitalisasi, kini storytelling dapat lebih mudah disebarkan melalui platform digital. Penggunaan berbagai media, seperti video, audio, dan teks, memungkinkan cerita untuk disampaikan dengan cara yang lebih dinamis dan menarik.

Digitalisasi memberi kemudahan bagi pelaku pariwisata untuk menjangkau audiens yang lebih luas, terutama generasi milenial yang lebih akrab dengan teknologi. Platform digital menawarkan cara yang lebih efektif dan kreatif dalam menyampaikan cerita dibandingkan dengan metode tradisional.

Sebagai contoh, salah satu upaya pengembangan storytelling digital adalah acara Spirit of Indonesia, yang diperkenalkan oleh Disney Representative Indonesia, Sarah Grace Hutabarat.

Event ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya, festival, dan kehidupan masyarakat Indonesia melalui berbagai bentuk konten digital, seperti video, artikel, dan foto. Kolaborasi dengan platform global seperti National Geographic membuka peluang untuk menjangkau audiens internasional.

Melalui kemitraan ini, konten storytelling yang dihasilkan akan tersedia di kanal National Geographic, memberikan akses yang lebih luas kepada audiens di seluruh dunia.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf, Rizki Handayani, menyambut baik kerja sama tersebut, berharap hasil produksi foto dan video ini dapat menjadi materi promosi yang efektif untuk pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia ke depannya.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan