Penemuan Spesies Baru Cecak Jari Lengkung Pecel Madiun

Penemuan Spesies Baru Cecak Jari Lengkung Pecel Madiun. Foto/net--
Radarllambar.bacakoran.co -Tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) baru-baru ini mengidentifikasi spesies baru cecak jarilengkung (genus Cyrtodactylus) yang ditemukan di Jawa Timur. Spesies baru ini diberi nama Cyrtodactylus pecelmadiun atau lebih dikenal dengan sebutan Cecak Jari Lengkung Pecel Madiun. Nama tersebut diambil dari dua lokasi penemuan utama, yaitu Maospati dan Mojokerto, yang terletak di sekitar Madiun.
Habitat dan Ciri Fisik
Cecak C. pecelmadiun ditemukan di berbagai lingkungan yang terhubung dengan aktivitas manusia, seperti tanggul jembatan, tumpukan genteng, dan kebun di pemukiman desa. Cecak ini memiliki warna dasar cokelat kehitaman. Berdasarkan pengamatan, jantan dewasa dari spesies ini memiliki panjang tubuh hingga 67,2 mm, sedangkan betina mencapai 59,0 mm. Beberapa ciri khas morfologis yang membedakan spesies ini dari spesies lainnya antara lain:
Tuberkulus dorsal yang tidak ditemukan pada lengan atas, tetapi ada pada lengan bawah dan lipatan ventrolateral tubuh.
Terdapat 18–20 baris tuberkulus dorsal yang tidak teratur di bagian tengah tubuh.
Sisik perut berjumlah 28–34 baris.
Jantan memiliki alur prekloakal dengan 32–37 pori prekloakofemoral, sementara betina tidak memiliki pori tersebut.
Terdapat peralihan tajam antara sisik femoral yang membesar dan sisik di sekitar paha.
Asal Nama Pecelmadiun
Nama pecelmadiun diambil dari kombinasi dua kata, yaitu "pecel" dan "Madiun". Pecel adalah hidangan tradisional khas Jawa Timur yang terbuat dari campuran saus kacang, cabai, dan berbagai sayuran rebus. Madiun sendiri dikenal sebagai kota asal pecel. Penamaan ini bertujuan untuk menghormati kekayaan kuliner dan budaya lokal, serta mengenalkan ragam kuliner nusantara melalui dunia sains, seperti yang juga dilakukan dalam penamaan spesies lain sebelumnya, seperti C. papeda dari Pulau Obi.
Keunikan dan Pentingnya Penemuan Ini
Penemuan Cyrtodactylus pecelmadiun menambah daftar panjang spesies baru dari kelompok cecak jarilengkung di Indonesia. Penemuan ini penting karena menegaskan betapa beragamnya keanekaragaman hayati Indonesia, sekaligus menunjukkan bahwa masih banyak spesies yang belum teridentifikasi di alam liar. Hal ini mendorong perlunya penelitian lebih lanjut untuk memahami peran ekologis dan konservasi dari spesies ini, yang dapat terancam akibat kerusakan habitat.
Secara genetik, C. pecelmadiun memiliki perbedaan signifikan dengan spesies lain dalam kelompok C. darmandvillei di Jawa, dengan perbedaan jarak genetik berkisar antara 7,7–12,1%. Secara filogenetik, spesies ini lebih dekat dengan C. petani, yang juga ditemukan di kawasan Sunda Kecil.
Harapan untuk Konservasi dan Penelitian Lanjutan
Penemuan spesies baru ini semakin mendorong pentingnya eksplorasi lebih lanjut terhadap keanekaragaman hayati yang tersembunyi di Jawa. Hal ini akan membuka kesempatan untuk lebih banyak penemuan terkait spesies yang belum teridentifikasi dan memerlukan upaya konservasi untuk melindungi habitatnya. (*)