Profil Yusuf Saadudin, Direktur Utama Baru Bank BJB Pengganti Yuddy Renaldi

Dirut Bank BJB Yusuf Saadudin.//Foto: Dok Bank BJB/Istimewa.--

Radarlambar.Bacakoran.co - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (Bank BJB) akhirnya secara resmi menunjuk Yusuf Saadudin sebagai Direktur Utama (Dirut) menggantikan Yuddy Renaldi. Penunjukan ini dilakukan setelah Yuddy ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi mark up biaya iklan pada Kamis, 13 Maret 2025.


Mengutip pernyataan resmi di situs web Bank BJB pada Jumat, 14 Maret 2025, "Yusuf Saadudin ditunjuk sebagai Direktur Pengganti Direktur Utama Perseroan per tanggal 11 Maret 2025." Penunjukan ini diambil dalam rapat direksi sebagai respons atas pengunduran diri Yuddy Renaldi pada 4 Maret 2025. Dewan Komisaris menunjuk Yusuf berdasarkan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi.


Profil dan Rekam Jejak Yusuf Saadudin
Yusuf Saadudin lahir di Bandung pada tahun 1973. Ia menyelesaikan pendidikan Sarjana Akuntansi di Universitas Padjadjaran pada 1999, kemudian melanjutkan studi Magister Hukum Ekonomi dan Bisnis di universitas yang sama dan lulus pada 2015.


Dalam perjalanan kariernya di Bank BJB, Yusuf memiliki pengalaman panjang di sektor perbankan. Ia pernah menjabat sebagai Pemimpin Divisi KPR dan KKB pada periode 2019 hingga 2021. Setelah itu, Yusuf dipercaya memimpin Divisi Kredit Konsumen dari 2021 hingga Juli 2024. Pengalamannya yang luas di bidang kredit konsumen dan pembiayaan menjadi salah satu alasan utama penunjukannya sebagai Direktur Utama.


Dengan pengangkatan ini, Yusuf diharapkan mampu membawa Bank BJB terus berkembang, berinovasi, dan menjaga integritas di tengah tantangan industri perbankan.


Kasus Dugaan Korupsi yang Menjerat Yuddy Renaldi
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Yuddy Renaldi sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi terkait pengadaan iklan di Bank BJB. Kasus ini diduga melibatkan praktik mark up anggaran yang berpotensi merugikan keuangan negara dalam jumlah besar.


Ketua KPK, Setyo Budiyanto, mengungkapkan bahwa anggaran pengadaan iklan mencapai ratusan miliar rupiah, dengan indikasi kerugian negara diperkirakan mencapai setengah dari total anggaran tersebut.


Sebagai bagian dari penyelidikan, KPK telah menggeledah kantor pusat Bank BJB di Bandung pada Rabu, 12 Maret 2025. Selain itu, rumah mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, turut digeledah pada Senin, 10 Maret 2025, untuk mencari bukti tambahan yang berkaitan dengan kasus ini.


"Kami terus mendalami bukti yang telah ditemukan untuk memastikan keterkaitan pihak-pihak yang terlibat," ujar Setyo Budiyanto dalam konferensi pers.


Dengan kepemimpinan baru di bawah Yusuf Saadudin, Bank BJB diharapkan dapat memulihkan kepercayaan publik dan memperkuat tata kelola perusahaan secara transparan dan profesional.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan