APBN Awal 2025 Alami Defisit, Pemerintah Optimis Pulih di Triwulan I

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. -instagram@airlanggahartarto_official-

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Pemerintah Indonesia tetap optimistis meskipun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami defisit pada awal 2025. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa kondisi ini masih wajar mengingat tahun fiskal baru dimulai. 

Menurutnya, defisit yang terjadi pada bulan pertama dan kedua tahun ini diperkirakan akan teratasi seiring dengan peningkatan penerimaan dan belanja negara pada bulan Maret.

Airlangga menjelaskan bahwa penerimaan negara di bulan Maret biasanya mengalami lonjakan karena banyaknya laporan perpajakan yang diproses.

Ia juga menambahkan bahwa sektor-sektor tertentu, seperti cukai, mineral, dan batu bara, diharapkan dapat mendongkrak pendapatan negara untuk menutup defisit yang terjadi pada bulan Februari. 

“Maret akan lebih baik, dan penerimaan negara akan meningkat,” kata Airlangga.

Pada akhir Februari 2025, data Kementerian Keuangan menunjukkan defisit APBN mencapai Rp 31,2 triliun, yang setara dengan 0,13 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). 

Angka ini mencerminkan perbedaan signifikan dengan kinerja APBN pada Februari 2024, yang tercatat surplus Rp 22,8 triliun. 

Meskipun defisit ini terjadi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa defisit tersebut masih dalam batas yang direncanakan, yakni 2,53 persen dari PDB.

Defisit tersebut disebabkan oleh penurunan baik dalam pendapatan maupun belanja negara. 

Pendapatan negara hingga akhir Februari 2025 tercatat Rp 316,9 triliun, sekitar 10,5 persen dari target tahunan, sedangkan belanja negara mencapai Rp 348,1 triliun, atau 9,6 persen dari anggaran. 

Namun, meski mengalami penurunan, APBN masih mencatatkan keseimbangan primer surplus sebesar Rp 31,2 triliun, meskipun angka ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang tercatat Rp 132,1 triliun.

Dengan perbaikan yang diharapkan pada triwulan pertama, pemerintah yakin bahwa defisit ini dapat dikelola dan kinerja keuangan negara akan kembali menunjukkan hasil yang positif dalam waktu dekat. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan