Israel Kembali Gempur Gaza, AS Tetap Solid Mendukung: Apa yang Bisa Dilakukan Dunia Islam?

Israel melancarkan serangan kembali ke Gaza. Foto/net--
Radarlambar.bacakoran.co - Pada 18 Maret 2025, Israel melancarkan serangan kembali ke Gaza, menambah penderitaan bagi warga Palestina. Di tengah situasi yang memanas ini, Amerika Serikat tetap memberikan dukungan penuh terhadap kebijakan Israel, meskipun banyak negara di dunia mengutuk tindakan tersebut. Di sisi lain, pemimpin Palestina mengajak negara-negara Islam untuk tidak hanya mengandalkan kekuatan militer, melainkan lebih mengedepankan diplomasi yang bisa meyakinkan AS bahwa kebijakan mendukung Israel justru bisa merugikan kepentingan nasional Washington.
Diplomasi sebagai Jalan untuk Mengubah Kebijakan AS
Pemimpin Palestina menyatakan bahwa hubungan AS dan Israel lebih didasarkan pada kepentingan politik dan ekonomi daripada nilai-nilai agama. Oleh karena itu, jika negara-negara Islam bisa menunjukkan bahwa mendukung Palestina adalah langkah yang lebih menguntungkan bagi AS, kebijakan tersebut bisa berubah. Hal ini menunjukkan bahwa diplomasi dan persuasi internasional memiliki peran penting dalam mengubah sikap AS yang cenderung mendukung Israel.
Koordinasi Negara-Negara Islam: Tekanan pada AS dan Israel
Dalam konteks ini, penting bagi negara-negara Islam, termasuk Indonesia, Pakistan, dan Turki, untuk memperkuat koordinasi politik dan ekonomi mereka. Dengan persatuan yang solid, negara-negara ini bisa memberikan tekanan yang lebih besar kepada AS dan Israel, bukan hanya dengan retorika, tetapi juga melalui langkah-langkah yang lebih konkret dan strategis. Dukungan yang lebih luas dan terorganisir dapat membuat dampak besar dalam diplomasi internasional.
Kebijakan Trump: Risiko Terjadinya Konflik Global
Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani mengingatkan bahwa kebijakan luar negeri Presiden Donald Trump jauh lebih agresif dibandingkan dengan presiden AS sebelumnya. Tindakan AS yang terlibat dalam konflik di Yaman menunjukkan bahwa mereka siap untuk memicu ketegangan internasional yang bisa meluas ke negara-negara lain. Hal ini menambah kekhawatiran bahwa kebijakan luar negeri AS saat ini bisa berpotensi membawa dunia menuju konflik besar, bahkan Perang Dunia III.
Menekan Trump dari Dalam: Harapan dari Rakyat AS
Dalam menghadapi kebijakan agresif Trump, beberapa pihak percaya bahwa tekanan bisa datang dari dalam negeri AS itu sendiri. Rakyat AS memiliki kekuatan untuk menuntut perubahan dalam kebijakan luar negeri negaranya. Mengandalkan gerakan dari dalam bisa menjadi salah satu cara untuk mengubah kebijakan yang merugikan banyak negara, terutama negara-negara yang mendukung Palestina.
Nasib Gaza: Ancaman Kehilangan Identitas Palestina
Di tengah kebijakan AS-Israel yang terus mendominasi, Gaza terancam kehilangan identitas dan eksistensinya. Banyak yang khawatir jika kebijakan ini dibiarkan terus berlanjut, Gaza bisa menjadi sebuah wilayah yang tak dikenal lagi, tanpa keberadaan masyarakat Palestina yang selama ini mendiami wilayah tersebut. Upaya internasional diperlukan untuk memastikan bahwa Gaza tetap menjadi bagian dari perjuangan rakyat Palestina.
Represi Aksi Pro-Palestina di AS: Kebebasan Berpendapat Terancam
Selain itu, penting untuk dicatat bagaimana tindakan pro-Palestina di AS kini dihadapkan pada represi. Aksi solidaritas terhadap Palestina yang dilakukan di kampus-kampus AS sering kali berujung pada penangkapan dan dakwaan yang tidak proporsional. Padahal, AS selama ini mempromosikan nilai kebebasan berpendapat. Ini menjadi ironi tersendiri, di mana negara yang dikenal dengan demokrasi dan kebebasan justru mulai menekan ruang untuk menyuarakan keadilan bagi Palestina.
Indonesia Harus Tindak Tegas terhadap Kebijakan AS yang Mendukung Israel
Mengingat situasi yang semakin memburuk, Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar memiliki peran penting untuk mengambil sikap tegas. Tidak hanya sekadar menyuarakan keprihatinan, namun Indonesia perlu menunjukkan ketegasan dalam menghadapi kebijakan AS yang mendukung Israel, yang dinilai sebagai tindakan yang melanggar hak asasi manusia. Indonesia memiliki kesempatan besar untuk memimpin gerakan internasional yang mendukung Palestina, dan menunjukkan kepada dunia bahwa keadilan bagi Palestina adalah bagian dari perjuangan global untuk hak asasi manusia.
Artikel ini mengajak pembaca untuk lebih memahami situasi di Gaza dan pentingnya peran negara-negara Islam, termasuk Indonesia, dalam mengubah kebijakan internasional yang mendukung Israel. Diplomasi, persatuan, dan tekanan internasional dapat menjadi alat yang efektif dalam memperjuangkan keadilan bagi Palestina. (*)