Menara Kembar Babussalam Al-Amin, Ikon Religius Sekampung Udik

Menara kembar Babussalam Al-Amin terletak di Sekampung Udik, Lampung Timur / Foto -- tangkapan layar Facebook shanty balqees.--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Terletak di Desa Toba, Kecamatan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur, berdiri menara kembar yang menjadi ikon kebanggaan masyarakat setempat.
Dengan desain yang sekilas menyerupai menara di Masjid Nabawi, menara ini memiliki tinggi sekitar 125 meter dan menjadi salah satu bangunan religius tertinggi di wilayah tersebut.
Dilansir dari berbagai sumber, pembangunan menara ini dimulai pada tahun 2001 dan selesai pada 2003. Peresmiannya dilakukan oleh Ketua Umum PBNU ke-4, KH. Hasyim Muzadi.
Proses pengerjaan berlangsung cukup lama karena sekitar 95% pembangunannya masih menggunakan metode manual, dengan satu-satunya alat modern berupa mesin pengaduk semen.
Sumber pendanaan proyek ini berasal dari pemilik dan pendiri Pondok Pesantren Babussalam Al-Amin, KH. Anwar Sholeh.
Pondok Pesantren Babussalam Al-Amin sendiri telah berdiri sejak tahun 1981 dan hingga kini masih aktif membina sekitar 150 santri, baik putra maupun putri.
Santri di pesantren ini menjalani berbagai kegiatan keagamaan seperti mengaji, menghafal Al-Qur'an, serta mengikuti pendidikan formal.
Keunikan menara kembar ini tidak hanya terletak pada ketinggiannya, tetapi juga pada nilai sejarah dan religiusnya.
Menara ini pernah di klaim sebagai salah satu menara tertinggi di Asia Tenggara yang dibangun dengan dana pribadi.
Dengan ukurannya yang menjulang, menara ini tampak dari kejauhan dan menjadi penanda khas wilayah Sekampung Udik.
Selain menjadi pusat pendidikan Islam, kawasan Pondok Pesantren Babussalam Al-Amin dahulu juga dikenal sebagai destinasi wisata religi yang disebut "Kincir" atau "AS 2."
Pada masa lalu, tempat ini menarik banyak pengunjung karena keindahan alamnya yang dikelilingi kolam ikan besar, danau buatan, serta suasana yang asri.
Di tengah area ini terdapat sebuah musala dengan satu liang lahat yang disebut-sebut sebagai persiapan makam KH. Anwar Sholeh.
Sayangnya, popularitas kawasan Kincir sebagai tempat wisata religi kini mulai memudar.