Lima Perusahaan Asing yang Menguasai Harta Karun Alam Indonesia

HARTA karun Indonesia di pengunungan Wabu, Papua. Foto istimewa-HARTA karun Indonesia di pengunungan Wabu, Papua. Foto istimewa-

Radarlambar.bacakoran.co - Indonesia dikenal memiliki kekayaan alam yang melimpah, terutama di sektor energi dan mineral tambang. Kekayaan ini menjadi incaran banyak perusahaan asing yang telah berinvestasi di berbagai sektor, mulai dari minyak dan gas (migas), batu bara, hingga tambang emas.

Seiring berjalannya waktu, beberapa perusahaan asing ini telah beroperasi di Indonesia selama puluhan tahun, dengan sebagian dari mereka tetap mempertahankan mayoritas saham, sementara yang lain telah menyerahkan sebagian besar saham kepada negara. Berikut adalah lima perusahaan asing yang menguasai harta karun alam Indonesia:

1. BP (British Petroleum)
BP adalah salah satu perusahaan asing terbesar yang beroperasi di Indonesia, dengan lebih dari 70 tahun pengalaman di negara ini. Berkantor pusat di London, Inggris, BP saat ini mengelola proyek LNG Tangguh Train III, yang menjadi salah satu proyek strategis nasional di sektor hulu migas. Proyek ini, yang berinvestasi sebesar 8,9 miliar dolar AS, diperkirakan akan menghasilkan 700 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD) dan 3.000 barel minyak per hari. Keberadaan BP di Indonesia memperkuat peran negara dalam pengelolaan sumber daya alam yang vital untuk ketahanan energi nasional.


2. Chevron Pacific Indonesia
Chevron, yang berasal dari Amerika Serikat, merupakan salah satu pemain utama di industri migas Indonesia. Melalui anak usaha Chevron Pacific Indonesia, perusahaan ini pernah menghasilkan sekitar 35% dari total produksi minyak Indonesia pada tahun 2012. Proyek Chevron di Indonesia sangat beragam, mulai dari pengelolaan Blok Rokan hingga Indonesia Deepwater Development (IDD). Meskipun Chevron baru-baru ini mengurangi keterlibatannya dalam beberapa proyek besar, perusahaan ini kini berfokus pada pengembangan energi terbarukan, bekerja sama dengan Pertamina dalam proyek Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS), yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon dari pembangkit batu bara.


3. ExxonMobil
ExxonMobil, perusahaan asal Texas, Amerika Serikat, telah lama berinvestasi di Indonesia melalui pengelolaan blok migas Cepu. ExxonMobil memegang 45% saham dalam Blok Cepu hingga 2035. Salah satu proyek utamanya adalah Banyu Urip, yang diperkirakan akan mencapai produksi puncak sebesar 165.000 barel minyak per hari. ExxonMobil telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 2001 dan terus menjadi salah satu pengelola migas terbesar di negara ini.


4. Shell
Sebagai salah satu pesaing utama Pertamina di pasar bahan bakar umum (BBM), Shell dikenal dengan jaringan SPBU yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Selain menjual BBM, Shell juga mengelola sejumlah proyek gas alam, termasuk proyek kilang gas alam cair (LNG) Masela di Maluku. Namun, Shell memutuskan untuk mundur dari proyek tersebut meskipun belum ada keputusan resmi. Keberadaan Shell di Indonesia menunjukkan bahwa perusahaan ini memiliki peran yang signifikan dalam sektor energi, baik migas maupun gas alam.


5. Freeport Indonesia
Freeport, yang dikenal sebagai perusahaan tambang asal Amerika Serikat, menguasai tambang emas dan tembaga di Papua. Setelah beroperasi sejak 1967, Freeport sempat memiliki saham yang sangat dominan di tambang tersebut. Namun, sejak 2018, Indonesia telah menjadi pemegang mayoritas saham di Freeport, dengan kepemilikan negara kini mencapai 51,2%. Meskipun demikian, Freeport tetap mengelola sumber daya alam yang sangat berharga ini, yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia, khususnya dalam sektor pertambangan dan ekspor.

Kelima perusahaan ini tidak hanya menguasai kekayaan alam Indonesia, tetapi juga turut berkontribusi dalam perekonomian negara, baik melalui pajak, tenaga kerja, maupun pengembangan teknologi energi. Meskipun ada perubahan dalam struktur kepemilikan saham, keberadaan mereka menunjukkan pentingnya hubungan kemitraan antara Indonesia dan investor asing dalam mengelola sumber daya alam yang melimpah. (*/rinto)


Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan