AS Serukan Kehati-hatian kepada Mitra Dagang Terkait Tarif Trump

Donal trump--
Radarlambar.bacakoran.co - Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent, mengimbau negara-negara mitra dagang AS untuk berhati-hati dan menghindari reaksi berlebihan terhadap kebijakan tarif Presiden Donald Trump. Dalam pernyataannya, Bessent menekankan pentingnya untuk "tarik napas dalam-dalam" dan tidak terburu-buru merespons dengan tindakan balasan yang bisa memperburuk situasi perdagangan global.
Bessent mengingatkan bahwa respons yang gegabah hanya akan memperburuk eskalasi konflik dagang, yang dapat merugikan kedua belah pihak. Peringatan ini disampaikan setelah Trump mengumumkan tarif baru yang cukup tinggi, mulai dari 10 persen hingga lebih dari 25 persen, yang akan dikenakan pada impor barang dari beberapa negara, termasuk China, Uni Eropa, Korea Selatan, Jepang, dan Taiwan.
Setelah pengumuman tersebut, pasar saham AS mengalami penurunan tajam. Indeks utama seperti S&P 500 dan Nasdaq turun signifikan, mencerminkan ketidakpastian yang timbul akibat kebijakan tersebut. Bessent juga mengingatkan bahwa meskipun kebijakan tarif ini diharapkan bisa mengurangi defisit perdagangan AS, sejarah perdagangan menunjukkan bahwa negara dengan defisit sering kali memiliki keuntungan dalam jangka panjang.
Sementara itu, beberapa negara mitra AS telah menyatakan niat untuk menanggapi tarif ini, yang berpotensi memperburuk ketegangan dalam hubungan dagang internasional. Presiden Trump sendiri menyatakan bahwa kebijakan tarif ini akan membawa kembali pekerjaan pabrik ke AS, meskipun risiko kenaikan harga barang-barang impor seperti mobil dan pakaian dapat memperlambat perekonomian.
Dengan kebijakan yang penuh risiko ini, perhatian dunia kini tertuju pada bagaimana negara-negara lain akan merespons dan apakah kebijakan ini akan memicu perang dagang yang lebih luas. (*)