Sebelum Berinvestasi Emas, Pahami Risiko dan Keuntungannya

Ilustrasi Warga melakukan transaksi pembelian emas di Pegadaian. -Foto-net.--
Radarlambar.bacakoran.co - Ketidakpastian ekonomi global saat ini menjadikan emas sebagai salah satu instrumen investasi yang banyak diminati. Selain dikenal sebagai aset safe haven, investasi emas kini semakin mudah diakses, termasuk melalui emas digital yang bisa dibeli secara online. Meski demikian, sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam instrumen ini, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan.
Salah satu faktor utama yang harus dipahami adalah bahwa emas tidak menghasilkan pendapatan pasif seperti deposito atau obligasi. Jika investasi lain dapat memberikan bunga atau dividen, maka emas hanya mengandalkan kenaikan harga atau capital gain.
Dengan kata lain, keuntungan yang diperoleh dari emas bergantung pada fluktuasi harga pasar yang bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi ekonomi global dan tingkat inflasi.
Selain itu, emas bukanlah instrumen yang cocok untuk investasi jangka pendek. Pergerakan harga emas cenderung lebih menguntungkan dalam jangka panjang, sementara dalam periode singkat, harga emas bisa mengalami penurunan atau stagnasi. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali (buyback) juga dapat menjadi tantangan bagi investor yang berharap mendapatkan keuntungan dalam waktu cepat.
Perlu dicatat bahwa harga emas bisa melambat atau bahkan turun ketika perekonomian dunia stabil. Saat kondisi ekonomi membaik dan pasar saham menunjukkan kinerja positif, investor cenderung beralih ke instrumen investasi yang lebih berisiko seperti saham atau obligasi. Akibatnya, permintaan terhadap emas menurun, yang berdampak pada stagnasi atau bahkan penurunan harga logam mulia ini.
Bagi mereka yang memilih untuk berinvestasi dalam bentuk emas fisik atau batangan, ada risiko kehilangan yang harus diperhitungkan. Penyimpanan yang tidak aman dapat meningkatkan potensi pencurian, sementara penggunaan safe deposit box di bank atau lembaga keuangan bisa menjadi solusi, meskipun menambah biaya tambahan. Alternatif lain yang mulai populer adalah emas digital, yang memungkinkan investor untuk memiliki emas tanpa harus menyimpannya secara fisik.
Dengan memahami karakteristik dan risiko investasi emas, investor dapat mengambil keputusan yang lebih bijak. Diversifikasi portofolio juga tetap menjadi langkah yang disarankan untuk mengurangi risiko dan memaksimalkan peluang keuntungan dalam jangka panjang.(*/edi)