Selama Libur Lebaran 2025, 11 Orang Wisatawan Terseret Ombak

Ilustrasi tenggelam. Foto Gridl--

PESISIR TENGAH - Momen libur Lebaran Idulfitri 1446 Hijriah yang seharusnya menjadi ajang bersuka cita dan berlibur bersama keluarga justru diwarnai insiden memilukan di Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat adanya enam kejadian wisatawan terseret ombak di kawasan pantai, dengan total 11 korban. Dari jumlah itu, satu orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Kepala BPBD Pesbar, Imam Habibbudin, S.Hut., M.Si., mengatakan, rentetan peristiwa itu terjadi selama masa libur Lebaran, dimulai sejak akhir pekan lalu hingga Senin 7 April 2025. Lokasi kejadian tersebar di dua titik pantai favorit wisatawan, yaitu Pantai Labuhan Jukung di Kecamatan Pesisir Tengah dan Pantai Mandiri Sejati di Kecamatan Krui Selatan.

“Tercatat satu kejadian di Labuhan Jukung dan lima kejadian lainnya di Mandiri Sejati, dengan total korban ada 11 orang,” kata Imam.

Dijelaskannya, dari seluruh korban itu, sepuluh orang berhasil diselamatkan oleh petugas dan warga, meski beberapa di antaranya sempat mengalami kondisi kritis dan harus mendapatkan penanganan medis dari tim kesehatan yang bersiaga di lokasi wisata. Satu korban lainnya tidak berhasil diselamatkan dan ditemukan dalam keadaan meninggal dunia setelah dilakukan pencarian oleh tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri, serta relawan setempat. Meningkatnya jumlah kejadian itu tidak terlepas dari beberapa faktor utama.

“Selain karena lonjakan kunjungan wisatawan yang memadati objek-objek wisata pantai selama libur panjang, juga karena rendahnya kepatuhan pengunjung terhadap imbauan dan peringatan yang telah disampaikan petugas,” jelasnya.

Masih kata dia, meski telah dilakukan patroli dan sosialisasi langsung oleh petugas BPBD bersama unsur terkait, masih banyak pengunjung yang mengabaikan larangan berenang di zona berbahaya. Artinya, langkah antisipasi sudah dilakukan, mulai dari pemasangan spanduk peringatan, penyampaian imbauan melalui pengeras suara, hingga pendekatan langsung oleh petugas.

“Tapi kenyataannya masih banyak pengunjung yang menganggap remeh risiko dan tetap nekat berenang, bahkan di lokasi yang sudah jelas berbahaya karena arus bawah lautnya cukup kuat,” ujarnya. 

Menurutnya, sebagian besar korban yang terseret ombak berada di zona merah, yaitu kawasan pantai yang memang tidak diperuntukkan untuk aktivitas berenang karena memiliki arus yang kuat dan struktur dasar laut yang curam. Ketidaktahuan pengunjung mengenai kondisi tersebut, ditambah dengan sikap acuh terhadap peringatan, menjadi kombinasi yang memicu terjadinya kecelakaan laut.

“Kita berharap kejadian ini menjadi peringatan keras bagi semua pihak, khususnya para wisatawan yang hendak menikmati liburan di kawasan pantai Pesbar. Karena itu, kesadaran dalam menjaga keselamatan selama berwisata ini cukup penting, termasuk dengan mematuhi semua aturan dan arahan dari petugas,” pungkasnya. *

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan