Jokowi Digugat oleh Warga Solo Gara-Gara Mobil Esemka

Mobil Esemka. Foto/net--
Radarlambar.bacakoran.co -Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) digugat oleh seorang warga Solo terkait pembelian mobil Esemka yang tak kunjung terealisasi. Gugatan perdata ini didaftarkan di Pengadilan Negeri (PN) Solo pada Selasa, 8 April 2025, dengan nomor perkara PN SKT-08042025051.
Penggugat adalah Aufaa Luqmana Re A, seorang pemuda berusia 19 tahun asal Kelurahan Ngoresan, Kecamatan Jebres, Kota Solo. Ia menuntut ganti rugi sebesar Rp300 juta, setara dengan nilai dua unit mobil Esemka yang sempat ia rencanakan untuk dibeli.
Janji Mobil Nasional yang Tak Terwujud
Melalui kuasa hukumnya, Aufaa menyebut bahwa dirinya merasa telah dirugikan oleh janji-janji mengenai mobil Esemka yang digadang-gadang akan menjadi mobil nasional yang terjangkau untuk rakyat. Namun, hingga kini, realisasi produksi massal dan distribusinya dinilai tidak jelas.
Tak hanya Jokowi, gugatan ini juga ditujukan kepada Ma'ruf Amin, sebagai mantan Wakil Presiden, serta kepada PT Solo Manufaktur Kreasi, perusahaan yang memproduksi Esemka.
Tuntutan Ganti Rugi dan Tuduhan Wanprestasi
Gugatan ini dilayangkan atas dasar wanprestasi atau ingkar janji. Aufaa mengaku telah merencanakan pembelian dua unit mobil listrik Esemka. Namun karena produk tersebut tidak kunjung tersedia di pasaran, ia merasa harapannya dikecewakan dan menuntut kompensasi atas kerugian materiil dan immateriil.
Menurut tim kuasa hukumnya, mobil Esemka sempat dipromosikan secara luas dan dianggap sebagai simbol kebangkitan industri otomotif nasional. Namun, minimnya produksi dan distribusi membuat banyak calon pembeli, termasuk kliennya, merasa tertipu.
Belum Ada Tanggapan Resmi
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak yang tergugat, baik dari mantan Presiden Jokowi, Ma’ruf Amin, maupun pihak PT Solo Manufaktur Kreasi. Proses hukum akan bergulir sesuai jadwal sidang yang ditetapkan oleh PN Solo.
Gugatan ini menjadi sorotan publik karena melibatkan nama besar serta program yang dulu sempat membangkitkan semangat industri otomotif nasional. (*)