Trump Siap Berdialog dengan China di Tengah Ketegangan Dagang yang Meningkat

Ketegangan tarif AS-China berpeluang reda jika dialog damai benar-benar terwujud-Ilustrasi @Budi-

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Pemerintah Amerika Serikat menunjukkan sinyal terbuka untuk memulai dialog dengan China terkait ketegangan perdagangan yang semakin memanas. Presiden Donald Trump menyatakan kesiapan untuk mencari solusi damai di tengah konflik tarif yang terus bereskalasi.

Langkah ini diambil setelah pemerintah China mengambil tindakan balasan dengan menaikkan tarif impor terhadap produk-produk asal AS, dari sebelumnya 84 persen menjadi 125 persen. Kenaikan ini memicu kekhawatiran baru mengenai dampak lanjutan terhadap stabilitas ekonomi global.

Gedung Putih melalui juru bicaranya menyampaikan bahwa Presiden Trump tetap berkomitmen terhadap terciptanya perdagangan yang adil dan seimbang. Meski tetap membuka pintu negosiasi pemerintah AS juga memperingatkan bahwa kebijakan balasan secara terus-menerus dari pihak China bisa merugikan mereka sendiri dalam jangka panjang.

Dalam penjelasan resmi tersebut, pemerintah AS menilai bahwa posisi ekonomi mereka saat ini sangat kuat, ditunjukkan dengan minat dari puluhan negara yang ingin membangun kerja sama dagang dengan Washington. Hal ini digunakan sebagai bukti bahwa pendekatan yang diterapkan oleh Trump dinilai menarik bagi banyak pihak di dunia.

Trump dikatakan ingin menerapkan prinsip perdagangan yang bukan hanya menguntungkan Amerika, tetapi juga mendorong terbentuknya sistem global yang lebih adil. Pemerintahannya mendorong praktik perdagangan internasional yang tidak timpang, serta berpihak pada kepentingan masyarakat dan pelaku usaha dari berbagai negara.

Namun demikian, belum ada kepastian apakah pemerintah AS menunggu inisiatif pertama dari China untuk memulai dialog. Hanya disebutkan bahwa ada perkembangan positif dalam negosiasi dengan salah satu negara mitra, meskipun identitasnya tidak diungkap karena proses diplomatik masih berlangsung.

Ketegangan antara AS dan China dalam isu perdagangan bukanlah hal baru. Aksi saling menaikkan tarif sudah berlangsung sejak beberapa waktu terakhir dan semakin menambah tekanan terhadap perekonomian dunia. Situasi ini diperparah dengan agenda domestik Amerika Serikat yang kini tengah fokus pada berbagai kebijakan ekonomi besar menjelang pemilu.

Meskipun tantangan terus mengemuka, pernyataan terbaru dari pemerintah AS memberikan harapan bahwa jalan damai masih memungkinkan. Jika upaya dialog dapat terealisasi, ketegangan antara dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia ini bisa sedikit mereda dan memberi ruang bagi stabilitas global yang lebih baik. (*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan