Abses Gigi Bisa Berujung Maut

Ilustrasi Abses Gigi / foto--Freepik--

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Masalah gigi sering kali dianggap sepele, namun ada satu kondisi yang seharusnya tidak diabaikan: abses gigi. Meski terlihat sebagai keluhan ringan, infeksi ini dapat memicu gangguan kesehatan yang serius, bahkan menyebabkan kematian bila tidak segera ditangani secara medis.

Abses gigi adalah penumpukan nanah akibat infeksi bakteri, biasanya terjadi di akar gigi atau jaringan gusi di sekitarnya. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri hebat dan peradangan. Sayangnya, banyak orang yang belum memahami bahaya di balik infeksi ini. 

Abses bisa muncul akibat berbagai faktor, seperti kerusakan gigi yang dibiarkan tanpa pengobatan, penyakit gusi, gigi retak, hingga trauma fisik pada gigi. Dalam beberapa kasus, infeksi dari bagian tubuh lain juga bisa menjalar ke area mulut.

Kelompok tertentu lebih rentan mengalami abses gigi. Ini termasuk mereka yang jarang menjaga kebersihan mulut, penderita gangguan imun seperti diabetes atau pasien kanker, orang yang mengalami mulut kering akibat konsumsi obat-obatan, serta individu yang baru saja menjalani prosedur perawatan gigi atau mengalami cedera pada mulut.

Bila tidak segera diobati, infeksi akibat abses bisa menyebar ke area lain seperti rahang, leher, hingga ke bagian dalam kepala. Lebih buruk lagi, bakteri bisa masuk ke aliran darah dan menyebabkan sepsis, sebuah kondisi infeksi sistemik yang sangat berbahaya. Komplikasi yang mungkin timbul meliputi infeksi pada tulang, gangguan pernapasan, pembengkakan organ, hingga risiko kematian.

Tanda-tanda yang perlu diwaspadai antara lain sakit gigi yang terasa berdenyut, pembengkakan di wajah, demam, bau mulut yang tidak sedap, hingga nyeri yang menjalar ke rahang atau telinga. Jika disertai kesulitan menelan atau bernapas, ini merupakan kondisi darurat yang memerlukan penanganan segera oleh tenaga medis.

Meski ada beberapa langkah pertolongan pertama seperti menggunakan obat pereda nyeri, berkumur dengan air garam, atau mengompres bagian yang bengkak, ini hanya bersifat sementara dan bukan pengobatan utama. Penanganan medis oleh dokter gigi atau ahli bedah mulut tetap diperlukan, mulai dari pengeluaran nanah, perawatan akar gigi, pencabutan gigi, hingga pemberian antibiotik. Untuk kasus berat, pasien mungkin perlu dirawat di rumah sakit.

Pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati. Menjaga kebersihan mulut secara rutin, menyikat gigi dua kali sehari, menggunakan benang gigi dan obat kumur antiseptik, serta mengurangi konsumsi makanan manis adalah langkah penting. Pemeriksaan rutin ke dokter gigi juga sangat disarankan agar infeksi atau masalah kecil bisa ditangani sebelum berkembang menjadi serius.

Abses gigi bukan sekadar masalah nyeri atau bengkak. Ia bisa menjadi pintu masuk bagi infeksi yang membahayakan nyawa. Oleh karena itu, jangan abaikan gejala-gejala awal dan segera cari bantuan medis jika mengalami keluhan yang mencurigakan. Perlindungan terhadap kesehatan mulut adalah investasi penting untuk keselamatan hidup Anda.(*)

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan