Parosil Dorong Terwujudnya Konservasi Berbasis Kemanusiaan

BUPATI Lambar Parosil Mabusus saat berdialog Kemitraan Konservasi yang di gahas WCS. -Foto Dok---

BALIKBUKIT — Upaya pelestarian lingkungan berbasis kemanusiaan terus diperkuat di Kabupaten Lampung Barat. Pemerintah daerah menyatakan komitmennya untuk mendukung program Kemitraan Konservasi yang diinisiasi oleh Wildlife Conservation Society (WCS), dengan menempatkan kesejahteraan masyarakat sebagai bagian tak terpisahkan dari agenda pelestarian alam.

Komitmen tersebut disampaikan Bupati Lampung Barat terpilih periode 2025–2030, Parosil Mabsus, dalam sebuah diskusi terbuka bersama para pegiat lingkungan, tokoh masyarakat, dan perwakilan WCS. Diskusi berlangsung dalam suasana informal namun sarat gagasan konstruktif.

"Konservasi tidak cukup hanya dengan pendekatan ekologis. Kita harus mengintegrasikan nilai-nilai kemanusiaan, memastikan masyarakat sekitar hutan juga merasakan manfaat langsung dari pelestarian lingkungan," ujar Parosil.

Pemerintah daerah, lanjut dia, siap bersinergi dengan WCS untuk menjalankan program konservasi di wilayah penyangga Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Kolaborasi ini menempatkan masyarakat—terutama petani—bukan sekadar sebagai penerima manfaat, melainkan sebagai mitra aktif dalam menjaga ekosistem hutan.

Melalui pendekatan tersebut, petani didorong untuk tetap menjalankan kegiatan pertanian secara berkelanjutan tanpa harus mengorbankan kelestarian hutan. Program Kemitraan Konservasi dirancang untuk menjawab tantangan antara kebutuhan ekonomi dan upaya pelestarian lingkungan secara adil dan inklusif.

Di sejumlah wilayah lain, program ini telah menunjukkan hasil positif, seperti penurunan laju deforestasi dan peningkatan pendapatan masyarakat. ”Diharapkan, model kemitraan ini dapat memperkuat ketahanan ekonomi warga sekaligus menjaga keutuhan kawasan hutan Lampung Barat,” tandasnya. (rinto/nopri)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan