OJK Dorong Pekerja Migran Pulang Jadi Juragan, Bukan Tambah Melarat

Ilustrasi. Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia tiba di Bandara Soekarno Hatta. Foto/CNBC Indonesia--
Radarlambar.bacakoran.co- Banyak pekerja migran Indonesia yang penghasilannya langsung habis ketika kembali ke kampung halaman. Sebagian bahkan harus menghadapi kenyataan pahit dengan kondisi ekonomi yang lebih buruk dari saat mereka berangkat. Melihat fenomena ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan edukasi agar para pekerja migran bisa kembali ke tanah air dengan kondisi keuangan yang stabil dan mandiri.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menyampaikan bahwa salah satu hal utama yang harus diperhatikan oleh para pekerja migran adalah memastikan keberangkatan dilakukan secara legal.
Menurutnya, jalur resmi akan mempermudah perlindungan dan pengawasan, serta mencegah terjadinya persoalan hukum di negara tujuan.
Friderica yang akrab disapa Kiki itu juga menekankan pentingnya manajemen keuangan selama bekerja di luar negeri. Ia mengingatkan bahwa bekerja sebagai migran adalah langkah sementara yang harus dimanfaatkan untuk menyiapkan masa depan.
Pembagian penghasilan harus memperhatikan keseimbangan antara kebutuhan pribadi, dukungan bagi keluarga di kampung halaman, dan tabungan jangka panjang.
OJK juga mengingatkan ancaman penipuan yang kerap menimpa pekerja migran. Berdasarkan data dari Anti Scam Centre (ASC) OJK, banyak laporan terkait penipuan investasi dan modus pinjaman yang menjerat para PMI, baik saat di luar negeri maupun setelah pulang ke Indonesia.
Dalam edukasi yang diberikan OJK kepada para PMI dalam rangka memperingati Hari Kartini, Friderica turut mengingatkan pentingnya peran keluarga untuk tidak bergaya hidup konsumtif. Banyak kasus pekerja migran yang lelah bekerja, namun hasil jerih payahnya habis untuk kebutuhan yang tidak produktif.
Terakhir, OJK mendorong para PMI untuk merancang masa depan sejak dini. Persiapan kegiatan setelah pulang—seperti merintis usaha, menanam modal, atau mengikuti pelatihan keterampilan—menjadi langkah penting agar mereka tidak kembali ke titik nol. Edukasi ini diberikan dalam forum resmi yang digelar pada Senin, 21 April 2025, sebagai bagian dari komitmen OJK dalam memperkuat literasi keuangan bagi masyarakat, khususnya kelompok rentan seperti pekerja migran.(*)