Israel Serang Damaskus, Netanyahu Klaim untuk Lindungi Komunitas Druze

Benyamin Netanyahu . Foto/net--

Radarlambar.bacakoran.co -Israel kembali terlibat dalam konflik Suriah dengan meluncurkan serangan udara yang mengarah ke sekitar istana kepresidenan di Damaskus pada Kamis (1/5). Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut serangan ini sebagai bentuk proteksi terhadap komunitas Druze, kelompok minoritas yang kini berada di tengah ketegangan dalam Suriah yang semakin mendalam.

Di tengah kerusuhan yang melanda Suriah, khususnya bentrokan antara komunitas Druze dan mayoritas Sunni yang memanas awal pekan ini, Israel mengambil langkah tegas. Dalam konferensi pers bersama Menteri Pertahanan Israel, Yoav Katz, Netanyahu mengungkapkan, "Tadi malam, Israel menyerang sekitar istana kepresidenan di Damaskus. Ini adalah pesan yang jelas bagi rezim Suriah: Kami tidak akan mengizinkan pasukan kalian untuk mengancam komunitas Druze di selatan Damaskus."

Namun, meskipun serangan ini jelas dimaksudkan sebagai langkah untuk melindungi komunitas Druze, hingga kini belum ada informasi tentang kerusakan atau korban jiwa akibat serangan tersebut. Pemerintah Suriah pun memilih untuk tidak memberikan komentar terkait serangan ini, meski situasi yang semakin rumit di negara tersebut menambah ketegangan internasional.

Mengapa Israel Memilih Intervensi?

Sejak jatuhnya rezim Bashar al-Assad, Suriah terus bergulat dengan konflik internal yang semakin memecah. Ahmad al-Sharaa, yang kini memimpin Suriah, mencoba menampilkan wajah yang lebih inklusif dengan mengatasi ketegangan antar-agama. Namun, kenyataannya, perpecahan antar kelompok etnis dan agama—termasuk antara Druze, Sunni, dan Alawite—semakin dalam.

Komunitas Druze, yang telah lama menjadi bagian penting dari struktur sosial Suriah, kini berada dalam posisi yang sangat rentan. Serangan Israel di Damaskus muncul sebagai reaksi terhadap serangan yang terjadi pada Selasa (29/4), di mana pertikaian antara kelompok Druze dan Sunni menyebar hingga menewaskan 17 orang, termasuk 10 petugas keamanan. Klip audio yang menyerang Nabi Muhammad, yang kemudian dikaitkan dengan pemimpin Druze, memicu ketegangan ini, dengan banyak yang merasa bahwa rekaman tersebut dimanipulasi untuk memicu perpecahan dalam masyarakat Suriah.

Israel dan Druze: Sebuah Kisah Peran Perlindungan

Netanyahu dalam pernyataan terbarunya dengan tegas mengungkapkan, "Israel tidak akan diam saja saat komunitas Druze terancam. Kami akan melakukan apa yang diperlukan untuk melindungi mereka, meskipun itu berarti harus campur tangan langsung." Namun, ironisnya, komunitas Druze di Suriah justru menolak dengan keras campur tangan Israel. Pemimpin spiritual Druze di Suriah bahkan menyatakan, "Kami loyal pada Suriah, dan kami tidak ingin terlibat dalam urusan Israel."

Meskipun langkah Israel ini bertujuan untuk menghindari kekerasan lebih lanjut terhadap komunitas Druze, kenyataannya, ini justru memperburuk citra Israel di mata banyak pihak. Komunitas Druze yang ada di Suriah lebih memilih untuk menyelesaikan masalah internal mereka tanpa campur tangan asing. Bagi mereka, loyalitas terhadap negara Suriah lebih penting daripada campur tangan negara asing, apalagi yang memiliki agenda geopolitik yang jelas.

Kesimpulan: Ketegangan yang Tak Kunjung Reda

Serangan ini menandai babak baru dalam konflik yang sudah berlangsung lama di Suriah, di mana negara-negara asing seperti Israel kini semakin berperan dalam masalah domestik Suriah. Suriah, yang mencoba untuk bangkit pasca-kejatuhan Assad, harus menghadapi kenyataan pahit bahwa meski tampak inklusif, konflik antar agama dan kelompok di dalam negeri tak kunjung reda.

Israel mungkin beralasan bahwa intervensinya untuk melindungi komunitas Druze, namun keputusan ini mungkin akan membawa dampak jangka panjang yang lebih luas, terutama dalam hal hubungan internasional dan stabilitas internal Suriah. Apa yang jelas adalah bahwa Suriah, di bawah kepemimpinan Ahmad al-Sharaa, masih harus menemukan cara untuk mengatasi perpecahan yang terus meluas di dalam negaranya—tanpa melibatkan lebih banyak intervensi dari luar. (*)


Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan