Nelayan Hilang di Laut Marang Ditemukan Sudah Meninggal

Nelayan yang hilang tenggelam di perairan Pekon Marang Kecamatan Pesisir Selatan berhasil di temukan. foto dok --
PESISIR SELATAN - Dedi Supriadi (30), nelayan yang hilang setelah perahunya terbalik di perairan Pekon Marang, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Rabu 7 Mei 2025 sekitar pukul 14.15 WIB, tidak jauh dari lokasi kejadian korban tenggelam.
Camat Pesisir Selatan, Mirton Setiawan, S.Pd., M.M., mengatakan bahwa, nelayan yang sebelumnya tenggelam di perairan Pekon Marang saat melaut mencari ikan pada Selasa 6 Mei 2025, itu berhasil di temukan di tengah laut oleh nelayan yang memang ikut melakukan pencarian korban.
“Korban di temukan tidak jauh dari lokasi kejadian tenggelam, dengan kondisi mengapung dan sudah dalam keadaan meninggal dunia,” katanya.
Ditambahkannya, kata dia, jenazah di evakuasi ke rumah duka untuk kemudian dimakamkan. Dengan telah ditemukannya korban tenggelam itu pihaknya juga menyampaikan ungkapan terimakasih kepada semua pihak yang telah bekerjasama dalam upaya pencarian korban.
“Kita ucapkan terimakasih kepada semua pihak baik tim SAR gabungan, nelayan dan juga pihak terkait lainnya yang telah membantu pencarian korban hingga membuahkan hasil,” jelasnya.
Koordinator Pos SAR Tanggamus, Robi Rusliansyah, mengatakan pencarian korban dilakukan sejak Selasa 6 Mei 2025 dan hingga Rabu 7 Mei 2025 korban berhasil di temukan oleh nelayan setempat.
“setelah korban ditemukan, kita saat itu juga membantu untuk melakukan evakuasi jenazah,” tandasnya
Sebelumnya, peristiwa tragis ini terjadi pada Selasa, 6 Mei 2025, sekitar pukul 10.00 WIB. Sebuah perahu fiber bermesin Yamaha 15 PK bernama Titipan Illahi yang ditumpangi dua nelayan, yakni Lekat Khoidir (41), warga Pemangku Surabaya, Pekon Muara Tembulih, dan Dedi Supriadi (30), warga Pekon Sumber Agung, Kecamatan Ngambur, terbalik dihantam gelombang tinggi saat dalam perjalanan pulang dari melaut.
Camat Pesisir Selatan, Mirton Setiawan, menjelaskan bahwa kedua nelayan berangkat dari Pelabuhan Agung, Pekon Persiapan Cukuh Bunjak, sekitar pukul 05.30 WIB untuk mencari ikan. Saat berada di perairan lepas, keduanya memutuskan kembali ke pelabuhan karena kondisi gelombang laut yang mulai memburuk.
Namun, ketika perahu sudah berada sekitar 500 meter dari garis pantai, ombak besar menghantam dengan keras dan menyebabkan perahu terbalik. Kedua nelayan tercebur ke laut dan terseret arus. Dalam kondisi panik dan cuaca buruk, Lekat Khoidir berhasil bertahan hidup dengan menggunakan papan lantai perahu sebagai pelampung darurat. Ia berenang menuju daratan dan langsung meminta pertolongan kepada warga serta pihak berwenang.
“Lekat berhasil menyelamatkan diri dan segera melaporkan insiden tersebut. Namun, rekan satu perahunya, Dedi Supriadi, belum ditemukan,” tandasnya. *