Lambar Kekurangan Guru Bahasa Daerah

Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus saat menghadiri pelepasan 215 siswa SMAN 1 Kebun Tebu kemarin. Foto Dok --
BALIKBUKIT – Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus menyebut minat pelajar terhadap jurusan bahasa daerah, khususnya Bahasa Lampung masih minim. Ia menilai, lulusan jurusan ini justru memiliki peluang besar untuk mengisi kebutuhan tenaga pengajar di wilayahnya.
Hal itu disampaikan Parosil saat menghadiri pelepasan 215 siswa SMAN 1 Kebun Tebu, Rabu (21/5/2025).
“Di Lampung Barat, hampir 70 persen guru Bahasa Lampung bukan berasal dari jurusan bahasa daerah. Padahal peluang kariernya sangat terbuka,” ujar Parosil, yang akrab disapa Pak Cik.
Ia mengungkapkan, berdasarkan diskusinya dengan Kepala SMAN 1 Kebun Tebu, Supriantoro, jurusan bahasa daerah di Universitas Lampung cenderung sepi peminat. Padahal, kebutuhan guru di bidang ini cukup mendesak.
“Ini jadi tantangan. Kenapa anak-anak kita kurang tertarik? Ke depan, ini akan kita pelajari,” kata Parosil.
Parosil juga membuka kemungkinan kerja sama dengan Universitas Terbuka untuk membuka kelas khusus jurusan bahasa daerah di Lampung Barat. Pemerintah daerah, kata dia, tengah mengkaji skema pembiayaan bagi 30 hingga 40 mahasiswa per tahun.
“Kalau satu tahun 40 orang, dalam lima tahun kita bisa hasilkan sekitar 200 guru bahasa daerah. Ini bisa menjawab kebutuhan guru di sekolah-sekolah,” ujarnya.
Wacana itu, tambah Parosil, sejalan dengan upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lampung Barat yang masih tergolong rendah. Salah satu penyebabnya adalah belum tersedianya perguruan tinggi di daerah tersebut.
Parosil juga mencermati fenomena rendahnya minat masyarakat asli terhadap pelestarian bahasa daerah. Ia menilai, justru warga pendatang yang lebih antusias mempelajari Bahasa Lampung.
“Ini jadi ironi. Bahasa kita harusnya dijaga dan diwariskan oleh generasi penerus,” katanya.
Kepala SMAN 1 Kebun Tebu, Supriantoro, menyambut baik perhatian Bupati terhadap dunia pendidikan. Ia mengapresiasi kehadiran Parosil dalam acara pelepasan siswa tersebut.
“Kami berterima kasih atas dukungan dan perhatian Pak Bupati terhadap pendidikan di Lampung Barat,” ujarnya. (rinto/nopri)