Perhatikan Kesehatan Lansia, Tebaliokh Programkan PMT

Ilustrasi Dana Desa-KLING AI Image Generator-

BATUBRAK - Pemerintah Pekon Tebaliokh, Kecamatan Batubrak, mulai memprioritaskan perhatian terhadap kelompok lanjut usia (lansia) melalui program pemberian makanan tambahan (PMT) yang bersumber dari Dana Desa Tahun Anggaran 2025. 

Program ini ditujukan bagi para lansia yang aktif mengikuti kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) sebagai bentuk komitmen pemerintah pekon dalam mendukung kesehatan dan kesejahteraan warga usia lanjut.

Peratin Tebaliokh, Iwan Susanto, mengatakan bahwa selain mencegah stunting pada balita, pihaknya kini memperluas jangkauan bantuan agar lansia juga mendapat perhatian khusus, mengingat mereka termasuk kelompok rentan secara kesehatan.

“Pemberian makanan tambahan bagi lansia ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap para orang tua di pekon. Mereka rutin hadir di Posbindu untuk pemeriksaan kesehatan, dan kami merasa sudah sepatutnya mereka diberi asupan tambahan yang mendukung kondisi fisik mereka,” kata Iwan saat ditemui di balai pekon setempat, Selasa (27/5/2025).

Iwan menyebutkan, para lansia yang menerima bantuan ini merupakan peserta aktif Posbindu yang rutin menjalani pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol, serta mendapat edukasi tentang pola hidup sehat. Bantuan makanan yang diberikan pun disesuaikan dengan kebutuhan gizi lansia, seperti makanan tinggi serat, vitamin, dan rendah gula.

“Selama ini fokus intervensi dana desa lebih banyak ke balita, tapi kami melihat bahwa lansia juga membutuhkan perhatian yang sama. Dengan makanan tambahan ini, kami ingin memastikan bahwa para lansia di Pekon Tebaliokh bisa tetap sehat dan produktif menjalani hari tua,” ujarnya.

Program ini akan berjalan secara bertahap sepanjang tahun 2025, dan diawasi langsung oleh kader kesehatan serta petugas puskesmas. Pemerintah pekon juga menggandeng pendamping desa dan tenaga medis dalam perencanaan serta penyalurannya, agar bantuan benar-benar tepat sasaran.

Iwan menambahkan bahwa inisiatif ini bukan hanya bentuk layanan sosial, tetapi juga bagian dari upaya membangun budaya hidup sehat di masyarakat desa. Ia berharap program ini bisa mendorong lansia untuk lebih aktif dalam menjaga kesehatannya dan menjadi inspirasi bagi pekon-pekon lain di wilayah Lampung Barat.

“Kesejahteraan warga bukan hanya tentang pembangunan fisik, tapi juga tentang menjaga mereka yang paling rentan. Lansia adalah bagian penting dari komunitas kita, dan sudah saatnya mereka mendapat prioritas dalam program pembangunan desa,” tutup Iwan. (edi/lusiana)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan