HINGGA MEI 2025, Dinkes Pesbar Catat 95 Kasus TBC

Plt. Kepala Dinkes Pesbar, Septono.--

PESISIR TENGAH - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) mencatat adanya 95 kasus tuberkulosis (TBC) yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten hingga akhir Mei 2025. Data tersebut dihimpun sejak 1 Januari hingga 27 Mei 2025.

Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Dinkes Kabupaten Pesbar, Septono, S.K.M., M.M., menjelaskan bahwa kasus TBC ditemukan di hampir seluruh puskesmas di Pesbar. Sebaran kasus ini mengindikasikan bahwa TBC masih menjadi ancaman bagi masyarakat, terutama mereka yang memiliki daya tahan tubuh rendah dan lingkungan tempat tinggal yang belum memenuhi standar sanitasi yang memadai.

“Sejak Januari hingga akhir Mei ini, kita mencatat ada 95 kasus TBC di Kabupaten kita ini yang tersebar di hampir seluruh puskesmas yang ada,” kata Septono, Senin, 27 Mei 2025. 

Dikatakannya, dari jumlah tersebut, Puskesmas Krui tercatat sebagai fasilitas layanan kesehatan dengan jumlah kasus tertinggi, yakni sebanyak 19 kasus. Disusul Puskesmas Bangkunat dan Biha yang masing-masing mencatatkan 15 kasus. Kemudian, Puskesmas Ngambur dengan sembilan kasus, Karya Penggawa dan Lemong masing-masing delapan kasus, Krui Selatan enam kasus, dan Way Krui lima kasus.

“Kemudian Puskesmas Pugung Tampak mencatat dua kasus, serta Puskesmas Ngaras lima kasus. Selain itu, RSUD setempat juga mencatat tiga kasus TBC yang ditangani selama periode tersebut,” jelasnya.

Sedangkan, kata dia, untuk di Puskesmas Pulau Pisang, hingga saat ini tidak ditemukan kasus TBC sama sekali. Ini menjadi catatan penting yang bisa menjadi acuan dalam menilai efektivitas pencegahan dan pengendalian TBC di suatu wilayah. Meski jumlah kasus terbilang cukup tinggi, namun angka kesembuhan pasien TBC di Kabupaten Pesbar menunjukkan tren yang positif.

“Berdasarkan catatan Dinkes, hingga saat ini tercatat sudah ada 75 pasien yang berhasil sembuh dari TBC setelah menjalani pengobatan dan pemantauan medis yang berkelanjutan,” ujarnya.

Dijelaskannya, angka kesembuhan tersebut terbagi berdasarkan wilayah pelayanan masing-masing puskesmas. Rinciannya, Puskesmas Krui mencatat 17 pasien yang telah dinyatakan sembuh, disusul Bangkunat dengan 10 pasien sembuh, Krui Selatan delapan pasien sembuh, Karya Penggawa tujuh pasien, Biha tujuh pasien, Way Krui enam pasien, Lemong lima pasien, Ngaras tiga pasien, dan Pugung Tampak dua pasien. Selain itu, sembilan pasien TBC yang berobat di Puskesmas Ngambur seluruhnya juga telah dinyatakan sembuh, serta RSUD mencatat satu pasien yang telah berhasil pulih.

“Kita terus mendorong seluruh puskesmas agar melakukan pemantauan rutin terhadap pasien TBC serta memastikan pengobatan dijalani secara tuntas. TBC memang bisa disembuhkan, namun perlu konsistensi dalam pengobatan selama minimal enam bulan, tanpa terputus,” tegasnya.

Ditambahkannya, Dinkes Pesbar juga mengimbau masyarakat untuk tidak mengabaikan gejala-gejala TBC yang bisa muncul secara bertahap. Beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai antara lain batuk berkepanjangan selama lebih dari dua minggu, batuk berdahak atau bahkan berdarah, penurunan berat badan drastis, demam yang sering kambuh, serta keringat berlebih di malam hari.

“Penting bagi masyarakat untuk mengenali gejala-gejala TBC sejak dini. Jika merasakan keluhan seperti itu, segera datang ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut. Deteksi dini menjadi kunci dalam pengendalian penyebaran TBC di tengah masyarakat,” tandasnya. (yayan/*) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan