Bursa Saham RI Catat 24 Hari Libur di 2025, Transaksi Saham Diprediksi Melambat

Radarlambar.bacakoran.co- Libur panjang kembali menghampiri pasar modal Indonesia, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat hari terakhir perdagangan bulan Mei pada Rabu, 28 Mei 2025. Tahun ini, jumlah hari libur bursa di Indonesia memang relatif lebih banyak dibandingkan negara-negara lain di Asia maupun global.

Secara total, bursa saham Indonesia mencatat sebanyak 24 hari libur sepanjang tahun 2025. Hari-hari libur tersebut meliputi perayaan besar nasional seperti Tahun Baru Masehi, Idul Fitri, Idul Adha, dan Natal. Selain itu, cuti bersama yang ditetapkan pemerintah, termasuk cuti bersama Hari Raya Waisak dan Natal, juga masuk ke dalam kalender libur bursa.

Saat ini, lebih dari separuh hari libur telah dilalui dan tersisa sekitar 9 hari libur lagi hingga akhir tahun. Yang paling dekat adalah libur panjang akhir bulan ini, yang diperkirakan akan berlangsung sekitar lima hari karena bertepatan dengan cuti bersama.

Fenomena libur yang cukup banyak ini membuat transaksi pasar saham biasanya cenderung sepi saat hari-hari tersebut, karena para pelaku pasar lebih memilih mengamankan keuntungan atau menyiapkan strategi menghadapi libur panjang. Aktivitas jual-beli saham pun sering melambat sebelum masa libur dimulai.

Jika dibandingkan dengan negara lain, Indonesia menempati posisi teratas dalam hal jumlah hari libur bursa saham di tahun 2025. Thailand berada di posisi kedua dengan 19 hari libur, Jepang dan China sama-sama 18 hari, Malaysia 16 hari, Hong Kong 15 hari, Amerika Serikat hanya 11 hari, dan Singapura menjadi yang paling sedikit dengan 10 hari libur.

Jumlah hari libur yang lebih banyak ini mencerminkan kebijakan pemerintah dan otoritas pasar modal untuk mengakomodasi berbagai hari besar dan cuti bersama di Indonesia, sekaligus memberi ruang bagi pelaku pasar untuk menyesuaikan aktivitas investasi mereka selama periode libur panjang.(*)