Dinkes Pesisir Barat Gelar Penyampaian Laporan Hasil Studi EHRA
Foto Dok--
Radar Pesisir Barat - - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), melaksanakan pertemuan penyampaian laporan hasil studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA), bertempat di ruangan media center Gedung A Komplek Perkantoran Pemkab setempat, Selasa (31 Oktober 2023).
Hadir dalam kesempatan itu, Plt. Sekda Pesbar Drs, Jon Edwar, M. Pd., Sekretaris Dinkes Pesbar Irhamudin, S. Km., seluruh Kepala Puskesmas dan perwakilan OPD terkait.
Dalam kesempatan itu, Jon Edwar., mengatakan studi penilaian resiko kesehatan lingkungan atau Environmental Health Risk Assessment (EHRA) adalah sebuah studi partisipatif di Kabupaten/Kota guna memahami kondisi fasilitas sanitasi serta perilaku masyarakat pada skala rumah tangga di tingkat pekon/kelurahan.
“Kegiatan studi EHRA itu dilaksanakan untuk mengetahui kondisi fasilitas sanitasi yang ada di setiap pekon dan kelurahan, sehingga bisa menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan di tahun-tahun selanjutnya,” kata dia.
Dijelaskannya, Studi EHRA dipandang perlu dilakukan oleh Kabupaten/Kota karena, pembangunan sanitasi membutuhkan pemahaman kondisi wilayah yang akurat, Data terkait sanitasi dan hygiene terbatas, dan data sanitasi umumnya tidak bisa dipecah sampai kelurahan/desa serta data tidak terpusat melainkan berada di berbagai kantor yang berbeda.
“Selain itu,i sanitasi dan hygiene masih dipandang kurang penting sebagaimana terlihat dalam prioritas usulan melalui Musrenbang, terbatasnya kesempatan untuk dialog antara masyarakat dan stakeholder, dan EHRA secara tidak langsung bermanfaat untuk menjadi bahan perencanaan yang baik dalam pemenuhan dan peningkatan kualitas sanitasi,” jelasnya.
Ditambahkannya, studi EHRA dilaksanakan secara maksimal oleh Pokja Kabupaten/Kota dengan Koordinator Studi adalah Dinas Kesehatan dengan bantuan Sanitarian Puskesmas dan kader Kesehatan.
“Kegiatan ini merupakan salah satu program aksi nyata pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan penyediaan air minum dan sanitasi,” terangnya.
Dirinya berharap, dengan tersusunnya buku putih sanitasi kabupaten/kota yang merupakan hasil dari Studi EHRA ini dapat menjadi salah satu bahan penyusunan, pemutakhiran dan penetapan strategi sanitasi kabupaten/kota (SSK)
“Kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif dalam memberikan arah yang jelas, tegas dan menyeluruh bagi pembangunan sanitasi agar pembangunan sanitasi di Kabupaten Pesisir Barat akan berlangsung secara sistematis dan dapat dirasakan langsung oleh seluruh masyarakat,” pungkasnya.*