Pemkab Ajak Kecamatan Sumberjaya Sediakan Lahan TPAS Untuk Di Beri Bantuan Pengolahan
0102--
SUMBERJAYA - Dalam mengatasi ancaman sampah yang terus membayangi masyarakat akibat tidak adanya tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) dan menimbulkan terjadinya pembuangan liar di tempat-tempat yang tidak sepantasnya seperti di Daerah Aliran Sungai (DAS), di pinggiran jalan hingga menimbulkan suasana kumuh dan mencemari lingkungan.
Menjadi salah satu pembahasan yang terlontar saat pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan di Kecamatan Sumberjaya dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2025 beberapa waktu lalu.
Menanggapi aspirasi terhadap upaya penanganan sampah tersebut Penjabat (Pj) Bupati Lambar Drs Nukman, memberikan tanggapan dengan meminta pemerintah kecamatan, pekon atau kelurahan untuk menyiapkan lahan minimal 10 X 20 Meter.
Dimana dengan adanya lahan yang sifatnya hibah tersebut, Pemkab Lambar berkomitmen melakukan pembangunan TPAS berikut alat pengolahan, sehingga sampah dapat di buang pda tempatnya dan justru dapat dimanfaatkan atau di olah menjadi barang yang bermanfaat seperti pupuk kompos dan yang sifatnya tidak dapat di olah di daya gunakan (daur ulang) dengan sistem jual semisalnya produk plastik, besi dan lainnya.
Menanggapi solusi itu Camat Sumberjaya Agus Hadi Purnama, S.IP., menyebutkan telah berkoordinasi dengan para peratin dan lurah, tentang upaya mengatasi sampah, dengan dapat memanfaatkan anggaran yang di kelola.
Hanya saja memang masing-masing peratin memberikan tanggapan dengan sangat mendukung, tapi fakta dan kendala di lapangan yang terjadi untuk lokasi, atau penyediaan lahan yang dianjurkan pj bupati.
Walaupun ada lahan yang strategis dan dapat dimanfaatkan. Kendalanya sulit pemberian izin dari para pemilik lahan di sekeliling.
Bahkan beberapa tahun lalu Pemkab Lambar akan membangun TPAS berskala besar di Kecamatan Sumberjaya tepatnya di Pekon Simpang Sari, dan utusan masyarakatpun pernah di ajak study banding untuk melihat sistem pengelolaan sampah di TPAS.
Tapi wacana yang sudah delapan puluh persen gol tersebut terhenti akibat penolakan lahan dari sekeliling. Yang hingga sekarang belum ada tindak lanjut.
Pada kesempatan itu Agus Hadi berharap adanya keseriusan dan kesadaran bersama dalam upaya mengatasi ancaman sampah. Dn hal itu telah berjalan di beberapa tempat di kecamatan tersebut seperti kegiatan yang di gerakkan masyarakat yakni Bank Sampah. (*)