Trimulyo Rembuk Stunting, Hadirkan Pihak Puskesmas

Reporter: Rinto A |

Editor: Haris T |

Kamis , 01 Feb 2024 - 20:18

0202--

8. Pemberian insentif untuk satgas penaggulangan stunting pekon

9. Pembelian alkes untuk penunjang kegiatan posyandu.

Untuk diketahui saat ini di Trimulyo ada enam orang anak stunting dengan dua orang dengan penyakit yg menyertai (komorbit). Dan sekarang ini juga Lima orang sudah dalam penganan Pemkab melalui Puskesmas Gedungsurian selama 90 hari dan tinggal menyisakan Lima hari lagi. Selanjutnya setelah itu akan ditangani oleh Pemerintah Pekon.

Kemudian untuk yang 3T ada sekitar 30 anak yang juga akan kita tangani selama 48 kali dalam setahun, termasuk ibu hamil untuk 90 hari.

Buchori berharap semoga rekomendasi rembuk stunting ini bisa menjadi solusi untuk penaggulangan stunting.

Selain itu bagi remaja putri calon pengantin disepakati sebelum diberikan surat keterangan untuk menikah (NA) kepada yang bersangkutan maka yang bersangkutan diwajibkan untuk ke Puskesmas terlebih dahulu agar mendapatkan edukasi terkait masalah stuting, gizi dan yang lainnya sebagai bekal dalam berumah tangga. (*)

trimulyo rembuk stunting, hadirkan pihak puskesmas                            gedungsurian -  pekon trimulyo, kecamatan gedung surian, kabupaten lampung barat menggelar rembuk stunting, bertempat di balai pekon kamis 1 januari 2024.
acara yang di pimpin langsung penjabat (pj) peratin h buchori, s.p tersebut di hadiri 
oleh kepala upt puskesmas gedungsurian gusmanuddin, s.kepm, seluruh perangkat pekon, bidan desa (bides),  perawat pekon, seluruh kader posyandu, kader bina keluarga balita (bkb),  dan petugas pengampu gizi puskesmas gedungsurian
disampaikan buchori tujuan rembuk yakni untuk membicarakan permasalahan stunting di pekon mulai dari pemetaan data penderita stunting, anak yang rawan stunting ibu hamil, remaja putri dan calon pengantin (3t).
setelah data diperoleh dari masing-masing kader maka ditentukan langkah penangananya. termasuk pembuatan satgasnya, penyusunan menu seimbang yang akan juga berkoordinasi dengan keluarga sasaran. karena jangan sampai menu yang akan diberikan nanti justru tidak dimakan anaknya karena tidak mau.
untuk itu perlu adanya komunikasi terlebih dahulu dengan keluarga sasaran. baru setelah itu dibahas mengenai estimasi besaran anggarannya, yang akan menjadi dasar kepala urusan perencanaan menyusun dan menyiapkan anggarannya di anggaran pendapatan belanja pekon (apbp) tahu. 2024.
adapun rekomendasi rebug ada 9 item yaitu  :
1. pembentukan satgas penanggulangan stunting pekon
2. mengadakan rebug stunting secara rutin untuk melakukan evaluasi program pencegahan dan penanggulangan
3. mengadakan sosialisasi  dan pembekalan kepada kader posyandu
4. mengadakan sosialisasi bagi remaja putri dan sosialisasi kepada bumil
5. pemberian makanan tambahan sebagai penganan secara optimal bagi anak stunting selama 58 hari 
6. pemberian makanan tambahan bagi anak yang mengalami 3t (3 kali posyandu tapi tidak ada progres pertumbuhannya) selama 48 kali/ dua minggu sekali
7. pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil
8. pemberian insentif untuk satgas penaggulangan stunting pekon
9. pembelian alkes untuk penunjang kegiatan posyandu.
 
untuk diketahui saat ini di trimulyo ada enam orang anak stunting dengan dua orang dengan penyakit yg menyertai (komorbit). dan sekarang ini juga lima orang sudah dalam penganan pemkab melalui puskesmas gedungsurian selama 90 hari dan tinggal menyisakan lima hari lagi. selanjutnya setelah itu akan ditangani oleh pemerintah pekon.
kemudian untuk yang 3t ada sekitar 30 anak yang juga akan kita tangani selama 48 kali dalam setahun, termasuk ibu hamil untuk 90 hari.
buchori berharap semoga rekomendasi rembuk stunting ini bisa menjadi solusi untuk penaggulangan stunting. 
selain itu bagi remaja putri calon pengantin disepakati sebelum diberikan surat keterangan untuk menikah (na) kepada yang  bersangkutan maka yang bersangkutan diwajibkan untuk ke puskesmas terlebih dahulu agar mendapatkan edukasi terkait masalah stuting, gizi dan yang lainnya sebagai bekal dalam berumah tangga. (*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Radar Lambar, 2 Februari 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan