Skema Pengelolaan Pasar Tematik

Pemkab Lambar tengah menyusun skema pengelolaan jangka panjang untuk objek wisata Pasar Tematik Jelajah Danau Ranau yang kini menjadi salah satu daya tarik utama kawasan Seminung Lumbok resort. Foto Nopri--
PEMKAB LAMBAR KAJI 3 OPSI
LUMBOKSEMINUNG — Pemerintah Kabupaten Lampung Barat tengah menyusun skema pengelolaan jangka panjang untuk objek wisata Pasar Tematik Jelajah Danau Ranau yang kini menjadi salah satu daya tarik utama kawasan Seminung Lumbok Resort. Upaya ini dilakukan untuk memastikan keberlanjutan fasilitas dan memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan (Diskopdag) Lampung Barat, Tri Umaryani, mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya sedang menggodok regulasi dan kajian teknis untuk menentukan model pengelolaan yang paling tepat. Setidaknya ada tiga opsi yang sedang dibahas.
“Opsi pertama adalah pengelolaan oleh pihak ketiga secara penuh, dengan sistem penyetoran PAD ke pemerintah daerah setiap tahunnya. Ini memungkinkan manajemen dilakukan lebih profesional, namun tetap memberi kontribusi fiskal yang jelas bagi daerah,” ujar Tri, Kamis (5/6/2025).
Opsi kedua, lanjut Tri, adalah model kolaboratif antara pemerintah daerah dengan pihak ketiga. Dalam skema ini, pembagian peran dan tanggung jawab akan diatur lebih rinci, termasuk soal pembagian keuntungan, operasional harian, dan pemeliharaan fasilitas.
Sementara itu, opsi ketiga adalah pengelolaan langsung oleh UPT Seminung Lumbok Resort yang selama ini menangani sejumlah fasilitas wisata di kawasan Danau Ranau. Model ini mempertahankan kendali pemerintah secara penuh, namun menuntut penguatan kapasitas manajerial dan anggaran operasional dari UPT.
“Ketiganya sedang kami bahas bersama perangkat daerah terkait, termasuk menyusun regulasi sebagai dasar hukum pengelolaan. Kami juga mempertimbangkan aspek efisiensi, profesionalisme, keberlanjutan ekonomi lokal, dan tanggung jawab sosial,” ujar Tri.
Tri Umaryani menegaskan bahwa skema manapun yang dipilih nantinya akan tetap mengedepankan asas kemanfaatan bersama. “Kami tidak ingin Pasar Tematik hanya indah di awal. Karena itu, arah pengelolaannya harus matang, terukur, dan inklusif,” tuturnya.
Sebab, terusnya, Pasar Tematik Jelajah Danau Ranau telah menjadi magnet baru bagi wisatawan, terutama setelah beberapa kegiatan tematik, seperti festival seni, kuliner tradisional, dan pameran UMKM, digelar secara berkala. Kehadiran pasar ini tidak hanya menghidupkan kembali aktivitas ekonomi lokal, tapi juga terbukti meningkatkan angka kunjungan dan serapan tenaga kerja informal.(edi)