Pasca Idul Adha, Harga Bahan Pokok Stabil

STABIL ; Pasca idul Adha 1446 H, kondisi harga kebutuhan bahan pokok masih relatif stabil. Foto Dok--

PESISIR TENGAH - Usai perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, kondisi harga kebutuhan bahan pokok di Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) masih menunjukkan kestabilan. Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan (Diskopdag) setempat, tidak ditemukan lonjakan harga yang signifikan di pasar-pasar tradisional. Begitu pula dengan ketersediaan barang yang terpantau aman dan mencukupi.

Kepala Diskopdag Pesbar, Siswandi, S.Kom., M.H., melalui Kabid Perdagangan, Panji Adha Santoso, S.Kom., M.M., mengatakan, hasil monitoring yang pihaknya lakukan di sejumlah titik pasar pada Selasa, 10 Juni 2025, menunjukkan bahwa harga kebutuhan pokok secara umum masih berada pada level yang sama seperti sebelum perayaan Idul Adha.

“Berdasarkan pantauan, harga sejumlah bahan pokok tidak mengalami kenaikan. Misalnya, beras medium masih bertahan di kisaran Rp13.000 per kilogram. Sementara minyak goreng curah juga masih dijual sekitar Rp15.500 per liter. Komoditas lain seperti gula pasir, telur ayam, dan tepung terigu juga tidak menunjukkan fluktuasi harga yang mencolok,” katanya.

Dikatakannya, kestabilan harga ini disebabkan oleh beberapa faktor penting. Salah satunya adalah tidak adanya lonjakan permintaan dari masyarakat setelah Idul Adha. Hal ini berbeda dengan kondisi menjelang Hari Raya Idulfitri, di mana kebutuhan rumah tangga meningkat drastis, mulai dari kebutuhan dapur hingga sembako untuk persiapan lebaran. Pada momen Idul Adha, masyarakat lebih fokus pada pembagian daging kurban, sehingga permintaan terhadap bahan pokok tidak setinggi Lebaran sebelumnya.

“Selain itu, distribusi barang kebutuhan pokok juga berjalan cukup lancar. Tidak ada hambatan besar dalam pasokan barang dari luar daerah, dan stok di gudang-gudang distributor pun masih tergolong aman. Ini juga menjadi faktor penting yang menahan harga tetap stabil,” jelasnya.

Masih kata dia, Diskopdag terus melakukan pemantauan rutin terhadap harga dan ketersediaan bahan pokok di seluruh wilayah kabupaten setempat, terutama di pasar tradisional yang menjadi pusat transaksi utama masyarakat. Pemantauan ini tidak hanya dilakukan pada hari-hari besar keagamaan, tapi juga secara berkala dalam rangka mengantisipasi gejolak harga yang sewaktu-waktu bisa terjadi akibat faktor eksternal seperti cuaca, transportasi, atau kebijakan dari pusat.

“Monitoring ini kami lakukan tidak hanya untuk memperoleh data harga secara akurat, tetapi juga sebagai upaya pencegahan apabila ada indikasi penimbunan barang oleh pihak tertentu atau distribusi yang tidak merata. Kami ingin memastikan masyarakat tidak kesulitan mendapatkan barang kebutuhan pokok dengan harga wajar,” tandasnya.(yayan/*) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan