RI Bangun Fasilitas LNG Terapung Terbesar di Papua Barat, Proyek Sudah 53%

Ilustrasi-Net--
Radarlambar.bacakoran.co- Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mendorong pembangunan fasilitas kilang gas alam cair (LNG) terapung atau Floating LNG (FLNG) di Teluk Bintuni, Papua Barat.
Proyek ini merupakan bagian dari pengembangan Blok Kasuri dan dikerjakan oleh Genting Oil Kasuri Pte Ltd (GOKPL), anak perusahaan Genting Berhad yang mengelola wilayah kerja tersebut berdasarkan kontrak bagi hasil dengan SKK Migas sejak 2008.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa progres proyek FLNG ini telah mencapai 53 persen. Untuk memantau langsung proses pengerjaan, pemerintah akan mengirim tim ke Tiongkok, tempat pembangunan unit FLNG sedang berlangsung di dua galangan kapal milik Wison New Energies Co., Ltd., yang berlokasi di Nantong dan ZhouShan.
Pembangunan fasilitas tersebut dilakukan berdasarkan kontrak Engineering, Procurement, Construction, Installation and Commissioning (EPCIC) yang ditandatangani pada 20 Juni 2024 oleh dua entitas anak usaha Genting, yakni Genting Oil & Gas Sdn Bhd dan PT Layar Nusantara Gas (PTLNG), dengan nilai kontrak mencapai US\$ 962,8 juta. Selain itu, kontrak juga mencakup opsi pembiayaan tambahan hingga US\$ 70 juta.
Fasilitas FLNG ini dirancang memiliki kapasitas produksi sebesar 1,2 juta ton per tahun (mtpa), dan diklaim akan menjadi yang terbesar di Indonesia serta termasuk dalam jajaran unit FLNG terbesar di dunia. Setelah proses pembangunan dan uji kinerja selesai di galangan kapal, fasilitas tersebut akan ditarik menuju lokasi operasi di Teluk Bintuni untuk menjalani proses commissioning akhir.
Pembangunan unit FLNG ini ditargetkan selesai dalam jangka waktu 27 bulan sejak penandatanganan kontrak, dengan masa garansi tambahan selama 18 bulan. Pengiriman fasilitas dari galangan di ZhouShan dijadwalkan berlangsung pada kuartal kedua tahun 2026.
Sumber pasokan gas untuk FLNG berasal dari struktur Asap, Merah, dan Kido yang termasuk dalam wilayah kerja Blok Kasuri di Papua Barat. Fasilitas ini diharapkan dapat memperkuat infrastruktur energi nasional, khususnya dalam pemanfaatan gas bumi untuk pasar domestik dan ekspor.(*)