Tarimbang: Keheningan dan Keindahan di Pantai Selatan Sumba

Pantai Tarimbang terlihat seperti sebuah teluk yang diapit oleh dua buah tebing di sisi-sisinya. Pantai ini juga dikelilingi oleh perbukitan hijau. Foto Net--
Radarlambar.Bacakoran.co - Di sudut tenggara Pulau Sumba, tepatnya di Kecamatan Tabundung, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, terbentang sebuah pantai yang masih alami dan belum banyak dijamah wisatawan. Namanya Pantai Tarimbang. Lokasinya yang terpencil tidak menyurutkan daya tariknya. Justru di balik kesunyian dan kesederhanaannya, Tarimbang menyimpan pesona luar biasa yang hanya bisa dijumpai oleh mereka yang bersedia menempuh perjalanan panjang ke tempat ini.
Hamparan pasir putih yang luas dan bertekstur halus membentang dari ujung ke ujung pantai, memberikan nuansa bersih dan tenang. Dari kejauhan, pantai ini tampak seperti teluk alami, dengan dua tebing besar yang mengapit di sisi kanan dan kiri, menambah kesan eksotis yang sulit dilupakan. Lanskap perbukitan hijau yang mengelilinginya melengkapi pemandangan yang nyaris sempurna.
Ketika tiba di Pantai Tarimbang, kesan pertama yang akan dirasakan adalah ketenangan. Tidak terdengar suara kendaraan, tidak ada keramaian manusia. Yang ada hanya suara ombak yang menggulung pelan dan hembusan angin laut yang menyejukkan. Bagi siapa pun yang ingin sejenak melepaskan diri dari riuhnya kehidupan kota, Tarimbang menawarkan ruang untuk merenung dan beristirahat dalam damai.
Rute menuju lokasi bisa dilalui dari dua arah: melalui barat dari arah Waikabubak, atau dari timur lewat Waingapu. Kedua kota tersebut sudah dilayani oleh maskapai penerbangan domestik, meski sebagian besar rute masih harus transit di Denpasar, Bali. Jika memulai dari Bandara Umbu Mehang Kunda, Waingapu, maka jarak yang harus ditempuh menuju Tarimbang kurang lebih 89 kilometer.
Mengingat tidak adanya transportasi umum yang melayani jalur menuju Pantai Tarimbang, wisatawan disarankan untuk menyewa kendaraan pribadi. Biaya sewa mobil termasuk sopir biasanya berkisar antara Rp500.000 hingga Rp600.000 per hari. Bagi yang ingin lebih hemat atau merasakan sensasi berpetualang, sepeda motor juga bisa disewa dengan tarif sekitar Rp100.000 hingga Rp150.000 per hari.
Rute perjalanan dari Waingapu cukup berliku. Sekitar 10 kilometer dari kota, Anda akan melewati batas kota yang ditandai oleh patung kuda di kedua sisi jalan. Perjalanan akan terus berlanjut melalui jalan aspal yang halus namun berkelok, membawa Anda menyusuri kawasan perbukitan dan savana yang menjadi ciri khas lanskap Sumba. Sekitar setengah perjalanan, Anda akan menemukan Bukit Wairinding yang menjadi salah satu ikon alam di Sumba Timur.
Selanjutnya, pengunjung akan tiba di Simpang Praipaha, sebuah pertigaan yang menjadi titik penting menuju Tarimbang. Dari sini, kendaraan diarahkan ke kiri mengikuti papan petunjuk jalan. Kondisi jalan di jalur ini cukup menantang: permukaan jalan yang tidak rata, berbatu, dan sempit mengharuskan pengendara ekstra hati-hati, terutama saat musim hujan. Namun, sepanjang perjalanan, mata akan dimanjakan oleh pemandangan alam yang masih liar dan asri.
Meski perjalanannya cukup panjang dan tidak selalu nyaman, semua akan terbayar ketika tiba di tepi pantai. Udara laut yang segar, bentang alam yang terbuka, dan suasana sepi yang mendamaikan menjadikan pengalaman berkunjung ke Tarimbang sangat berbeda dari pantai-pantai lain yang lebih populer. Selain bermain air, berjemur, atau sekadar duduk menikmati keindahan alam, para pengunjung juga bisa mencoba berselancar.
Bagi para peselancar, baik dari dalam maupun luar negeri, Pantai Tarimbang sudah lama dikenal sebagai salah satu spot surfing terbaik di Indonesia bagian timur. Ombaknya yang besar dan bergulung stabil menjadikannya lokasi favorit, meskipun harus melalui medan sulit untuk mencapainya. Justru karena kesulitan akses ini, suasana di Tarimbang tetap terjaga kealamiannya dan bebas dari keramaian.
Menariknya, meskipun Tarimbang mulai dikenal luas oleh para pelancong, fasilitas di sekitar pantai ini masih sangat terbatas. Tidak ada penginapan, restoran, ataupun toko oleh-oleh. Hanya beberapa rumah penduduk dan tempat tinggal sederhana yang bisa ditemukan di desa terdekat. Namun, bagi banyak wisatawan yang sudah datang ke sini, keterbatasan ini justru menjadi daya tarik tersendiri. Suasana alami dan belum tersentuh pembangunan membuat pengunjung merasa sedang menikmati pantai pribadi yang belum banyak diketahui orang lain.
Pantai Tarimbang bukan hanya tempat untuk liburan, tetapi juga ruang untuk menyatu dengan alam. Setiap lekuk garis pantainya, debur ombaknya, hingga desir angin yang melintasi bukit-bukitnya mengajak kita untuk berhenti sejenak dan menyadari betapa kayanya Indonesia dengan keindahan yang masih tersembunyi.
Bagi siapa pun yang mencari tempat untuk menyepi, berpetualang, atau hanya ingin menikmati pantai dengan suasana tenang dan eksotis, Tarimbang adalah destinasi yang layak dijelajahi. Keindahan alam yang alami dan perjalanan yang penuh tantangan menjadikan pantai ini bukan sekadar tempat wisata, melainkan pengalaman tak terlupakan di ujung timur Sumba.(yayan/*)