Israel Serang Iran, Ketegangan Timur Tengah Memanas, Harga Minyak Melonjak

Sistem antirudal Iron Dome Israel mencegat roket setelah Iran menembakkan salvo rudal balistik ke Irael. Foto-REUTERS--

Radarlambar.bacakoran.co -Ketegangan di Timur Tengah kembali memuncak. Pada Jumat pagi, 13 Juni 2025, Israel melancarkan serangan udara ke Iran dengan sasaran utama fasilitas nuklir dan lokasi militer strategis. Serangan ini memicu siaga penuh sistem pertahanan udara Iran, sementara ledakan terdengar di berbagai penjuru ibu kota Teheran.

Langkah militer Israel ini memicu kecemasan akan perang terbuka di kawasan. Pemerintah Israel langsung menetapkan status darurat nasional, bersiap menghadapi kemungkinan serangan balasan berupa rudal dan drone dari Iran dalam waktu dekat. Kondisi ini makin memperkeruh situasi geopolitik yang selama ini sudah tegang.

Efek domino langsung terasa di pasar global. Harga minyak mentah melesat naik hingga 6 persen hanya dalam hitungan jam setelah serangan terjadi. Lonjakan harga ini mencerminkan kekhawatiran investor terhadap ancaman terganggunya pasokan minyak dari kawasan Teluk, yang menjadi salah satu jalur utama distribusi energi dunia.

Di tengah situasi yang memanas, Amerika Serikat mengambil langkah cepat dengan mulai menarik staf diplomatik dari Irak. Negeri itu selama ini menjadi medan konflik proksi antara AS dan Iran. Meski begitu, pihak Washington menegaskan tidak terlibat dalam serangan Israel ke Iran.

Ketegangan antara Israel dan Iran telah berlangsung lama. Bagi Israel, program nuklir Iran dipandang sebagai ancaman nyata terhadap kelangsungan negara mereka. Serangan ini disebut sebagai respons terhadap meningkatnya ancaman tersebut, terlebih sejak serangan Hamas pada Oktober 2023 yang memicu konflik besar di Gaza.

Pemerintah Israel pun kembali menekan komunitas internasional untuk mengambil sikap tegas terhadap Iran, khususnya setelah Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyatakan bahwa Iran tidak memenuhi kewajiban pengawasannya.

Serangan ini menandai babak baru dalam konflik regional yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Dunia kini menanti apakah Iran akan membalas, dan bagaimana respons negara-negara besar terhadap situasi yang bisa mengguncang stabilitas global. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan