14 Kebakaran Selama 6 Bulan, Konsleting Penyebab Dominan

CATAT ; Satpol PP-Damkar Kabupaten Pesisir Barat dalam kurun waktu selama enam bulan mencatat sedikitnya terdapat 14 kasus kebakaran. -Foto Dok---
Radarlambar.Bacakoran.co - Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemad-am Kebakaran (Satpol PP-Damkar) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) mencatat sebanyak 14 kejadian kebakaran terjadi di wilayahnya sepan-jang periode Januari hingga Juni 2025. Dari data resmi yang ada pada in-stansi tersebut, sebagian besar insiden kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik, yang merata terjadi di berbagai kecamatan.
Kepala Satpol PP-Damkar Pesbar, Cahyadi Muis, S.IP., menjelaskan bahwa kasus-kasus kebakaran yang terjadi menunjukkan tren yang perlu menjadi perhatian serius, khususnya berkaitan dengan instalasi listrik yang kurang aman. Kejadian-kejadian ini menjadi indikator bahwa masyarakat perlu lebih peduli terhadap kondisi instalasi listrik di rumah masing-masing.
“Kebanyakan kejadian dipicu oleh hubungan arus pendek listrik yang seharusnya bisa dicegah,” katanya.
Dijelaskannya, secara rinci berdasarkan data yang ada selama kurun wak-tu enam bulan ini terhadap musibah kebakaran itu yakni untuk kejadian pertama tercatat pada Selasa, 7 Januari 2025, rumah milik Bapak Randi di Pekon Walur, Kecamatan Krui Selatan, hangus terbakar akibat korsleting listrik. Api berhasil dipadamkan dengan cepat oleh petugas, dan tidak ditemukan kendala berarti di lokasi.
“Disusul peristiwa kedua pada 17 Januari 2025, toko milik Marlina di Pekon Marang, Kecamatan Pesisir Selatan, juga mengalami kebakaran ka-rena korsleting pada kulkas pendingin minuman,” jelasnya.
Masih pada bulan Januari 2025, kata Cahyadi, insiden serupa terjadi pada 26 Januari di Pekon Sumber Rejo, Kecamatan Bangkunat. Rumah milik Wayan Dartok dilalap api setelah terjadi korsleting di atas plafon rumah. Penanganan dilakukan bersama warga setempat, meskipun tim Damkar menghadapi kendala jarak tempuh yang cukup jauh.
“Memasuki bulan Februari, kebakaran terjadi pada 4 Februari di Pekon Rata Agung, Kecamatan Lemong, yang menghanguskan rumah milik Darjo. Peristiwa ini juga disebabkan oleh korsleting listrik. Sama seperti sebelumnya, jarak yang jauh menjadi tantangan utama dalam upaya pemadaman,” katanya.
Selanjutnya, pada 26 Februari, kebakaran melanda sebuah gudang milik pemerintah pekon di Suka Baru, Kecamatan Way Krui. Peristiwa ini ber-hasil ditangani dengan cepat dan tanpa kendala berarti. Kemudian pada 3 April, rumah milik Zakaria (65) yang terletak di belakang Pengadilan Negeri Krui, Pasar Mulia Barat, Kecamatan Pesisir Tengah, juga terbakar akibat korsleting listrik. Dua hari kemudian, tepatnya 5 April, kebakaran kembali terjadi di kawasan Pekon Kampung Jawa, Kecamatan Pesisir Tengah.
“Kali ini, yang terbakar adalah meteran listrik di sebuah gerai Alfamart. Api berhasil dipadamkan sebelum meluas,” ungkapnya.
Masih kata Cahyadi, tidak hanya korsleting listrik, terdapat juga kejadian kebakaran yang disebabkan oleh gas elpiji. Pada 19 April, dapur peng-gilingan daging milik usaha bakso di Pekon Rawas, Kecamatan Pesisir Tengah, nyaris terbakar akibat kompor gas. Insiden ini menunjukkan bahwa risiko kebakaran tidak hanya berasal dari listrik, melainkan juga dari penggunaan peralatan berbahan bakar gas yang tidak aman.
“Masih di bulan yang sama, pada 22 April, kebakaran menimpa rumah milik Sarni di Way Sesah, Pekon Suka Maju, Kecamatan Ngaras,” jelasnya.
Kemudian, kata dia, kebakaran juga terjadi di wilayah Penggawa V Ulu, Kecamatan Karya Penggawa, dengan penyebab yang sama, yakni korsleting listrik, tepatnya pada 24 April, rumah milik empat warga yakni Andok, Ahmadi, Rizal Efendi, dan Mat Yusir, turut menjadi korban ke-bakaran. Meski api cepat dijinakkan, kerugian material tetap tak terhin-darkan. Selanjutnya pada 28 April, rumah milik Wayan Swaste di Pekon Sidorejo Gedung Cahya Kuningan, Kecamatan Ngambur, terbakar akibat korsleting listrik.
“Memasuki bulan Mei, peristiwa kebakaran terjadi pada 7 Mei di Pasar Ulu, Kelurahan Pasar Kota, Kecamatan Pesisir Tengah. Rumah milik Herdawansyah terbakar hebat dan kasusnya kini masih dalam penyelidi-kan pihak kepolisian,”katanya.
Diduga kuat, kata dia, kebakaran ini juga dipicu oleh korsleting listrik yang menyebabkan bagian atas rumah terbakar. Proses pemadaman dil-akukan intensif dengan delapan kali penyiraman. Terakhir, kebakaran ter-jadi pada 8 Juni di kawasan wisata Pantai Ilahan Pekon Walur. Sebuah warung mie ayam nyaris ludes terbakar akibat kebocoran regulator ta-bung gas yang memicu api pada kompor dan membakar bagian depan warung, termasuk banner usaha. Beruntung, warga sekitar cepat bertindak sehingga api tidak merambat ke bangunan lain.