Harga Kopi Robusta Terjun Bebas, Petani di Lambar Mulai Cemas

ANJOK : Harga Kopi Foto Dok--

SEKINCAU – Harga kopi robusta di Lampung Barat anjlok tajam. Dalam sepekan terakhir, harga biji kopi kering merosot drastis hingga tembus Rp53.000 per kilogram. Bahkan di beberapa titik, harga sudah menyentuh angka Rp52.000.

Padahal, awal Juni lalu harga masih bertengger di kisaran Rp63.000. Artinya, ada penurunan hingga Rp10.000 hanya dalam hitungan hari. Lonjakan terparah terjadi dalam satu hari, ketika harga jatuh Rp5.000 sekaligus. Setelah itu, tren penurunan terus berlanjut, rata-rata Rp1.000 sampai Rp1.500 per hari.

Kondisi ini membuat petani kelimpungan. Banyak yang memilih menyimpan hasil panen di gudang, berharap harga kembali normal. "Kami nahan dulu. Kalau jual sekarang, rugi," ujar salah satu petani di Belalau.

Melimpahnya pasokan jadi biang kerok. Saat ini, wilayah timur Lampung Barat sedang panen raya. Gudang-gudang penuh, stok melimpah, harga pun tertekan.

Bagi Hernal, warga setempat, situasi ini bukan hal baru. Ia menyebut awal tahun ajaran baru memang sering dibarengi dengan jatuhnya harga kopi. Tapi tahun ini, katanya, lebih parah. "Kalau tembus di bawah Rp50 ribu, ini bakal jadi titik terendah sejak harga naik tahun lalu," keluhnya.

Meski begitu, harapan belum pupus. Sejumlah petani dan pelaku usaha meyakini harga bakal membaik menjelang akhir tahun. Pasalnya, permintaan kopi cenderung naik saat musim hujan dan libur panjang.

Kondisi ini menjadi alarm bagi pemerintah daerah dan pelaku industri untuk lebih serius menjaga stabilitas harga. Kopi bukan sekadar komoditas—ia adalah napas ekonomi rakyat dan ikon agrikultur Lampung Barat. (rinto/nopri)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan