Pasar Tematik Jadi Napas Baru UMKM dan Pedagang Tradisional

AKTIVITAS perdagangan di Pasar Tematik Wisata Jelajah Danau Ranau, Kecamatan Lumbok Seminung, Lampung Barat, mulai menunjukkan geliat yang positif. Foto Dok--

LUMBOKSEMINUNG - Aktivitas perdagangan di Pasar Tematik Wisata Jelajah Danau Ranau, Kecamatan Lumbok Seminung, Lampung Barat, mulai menunjukkan geliat yang positif. Sejak diresmikan pada pertengahan Juni 2025, pasar yang dibangun dengan nilai investasi sekitar Rp 70 miliar dari pemerintah pusat ini kian diminati oleh pedagang maupun wisatawan.

Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Lampung Barat, Tri Umaryani, mengatakan seluruh pedagang dari pasar mingguan Pekon Lumbok telah direlokasi secara sukarela ke pasar tematik tersebut. Menurutnya, antusiasme tinggi ditunjukkan para pelaku usaha lokal karena fasilitas pasar dinilai jauh lebih representatif dan strategis.

"Alhamdulillah, seluruh pedagang sudah pindah ke Pasar Tematik secara sukarela. Mereka antusias karena bangunan pasar sangat nyaman, bersih, dan punya prospek ekonomi yang menjanjikan," ujar Tri Umaryani, Rabu (25/6/2025).

Lonjakan jumlah pengunjung juga menjadi faktor penarik. Berdasarkan catatan Dinas Koperasi dan Perdagangan, lebih dari 500 orang mengunjungi pasar tersebut setiap harinya, baik untuk berbelanja maupun sekadar menikmati suasana tepi Danau Ranau yang kini terintegrasi dengan kawasan wisata dan budaya.

"Pengunjung tidak hanya datang untuk menikmati panorama Danau Ranau atau arsitektur pasar yang estetik, tapi juga berbelanja kebutuhan harian, produk UMKM lokal, hingga buah alpukat khas Lumbok yang memang sudah terkenal kualitasnya," tambah Tri.

Pasar Tematik Jelajah Danau Ranau sendiri dirancang dengan mengusung konsep integratif antara perdagangan, pariwisata, dan seni budaya. Pasar ini tidak hanya menjadi tempat transaksi ekonomi, tetapi juga ruang edukatif dan rekreatif yang memperkenalkan kearifan lokal kepada wisatawan.

Untuk memperkuat keberlanjutan fungsi pasar, Pemkab Lampung Barat turut menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Universitas Gadjah Mada (UGM). Saat ini, sebanyak 30 mahasiswa UGM sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di kawasan Lumbok Seminung. Kehadiran mereka diarahkan untuk membantu edukasi komunitas lokal, mendampingi kelompok sadar wisata (Pokdarwis), serta memperkuat promosi digital destinasi wisata Danau Ranau.

“Mahasiswa UGM tidak hanya membantu warga mengenali potensi pengembangan pasar dan wisata, tetapi juga aktif mempublikasikannya melalui media sosial agar kawasan ini makin dikenal luas,” jelas Tri.

Dari sisi lingkungan, konsep keberlanjutan juga diterapkan melalui kampanye Eco Enzim dan pengelolaan limbah pasar. Upaya ini dilakukan guna menjaga kelestarian Danau Ranau sebagai sumber kehidupan dan daya tarik utama kawasan.

Pemerintah daerah berharap, pasar ini tidak hanya menjadi pusat ekonomi baru di kawasan perbatasan Lampung dan Sumatera Selatan, tetapi juga ikon wisata belanja dan budaya yang terus tumbuh secara mandiri dan berdaya saing.

“Kami ingin memastikan bahwa geliat ekonomi lokal tumbuh tanpa merusak ekosistem. Karena itu, kami terus berkolaborasi lintas sektor untuk menjadikan pasar ini bukan sekadar lokasi perdagangan, tapi wajah baru pariwisata Lampung Barat,” pungkas dia. (edi/lusiana)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan