Tangsel Siapkan 10 Penahan Air Penertiban Bangunan Bantaran Sungai Tunggu ATR/BPN

Penertiban Bangunan Bantaran Sungai Tunggu ATRBPN. -Foto-net.--
Radarlambar.bacakoran.co – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bakal membangun 10 unit sistem penahan air sebagai upaya menekan risiko banjir yang makin kerap melanda wilayah tersebut. Proyek ini akan dibarengi dengan penurapan sungai yang dilakukan secara terpisah.
Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan menyebut, langkah awal pembangunan sistem pengendali banjir ini adalah koordinasi dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Fokus koordinasi terkait penertiban sertifikat tanah yang selama ini berada di bantaran sungai.
“Kami tidak bisa berjalan sendiri. Perlu sinergi dengan daerah tetangga seperti Kota Tangerang, juga pemerintah pusat,” ujar Pilar, Kamis (10/7/2025).
Menurutnya, banjir yang meluas di Tangsel dalam beberapa tahun terakhir terjadi akibat pendangkalan sungai dan penyempitan aliran. Penyebabnya antara lain maraknya bangunan liar yang berdiri di sempadan sungai.
Pemkot Tangsel berencana menata ulang aliran sungai agar kembali berfungsi maksimal. Namun, banyak warga yang mengklaim kepemilikan sertifikat di bantaran sungai menjadi kendala serius. Pilar berharap ATR/BPN bisa melakukan pemetaan dan peninjauan ulang agar lahan negara dapat dikembalikan untuk kepentingan publik.
Jika sertifikat bermasalah sudah dikembalikan, Pemkot bersama Pemprov Banten dan pemerintah pusat akan memiliki landasan hukum untuk menertibkan bangunan.
Selain itu, Pilar juga menyoroti para pengembang perumahan agar mematuhi rencana tata ruang wilayah (RTRW). Ia menegaskan zona hijau seharusnya hanya boleh memiliki lahan terbangun maksimal 40–50 persen. “Kalau ada yang melanggar, sanksi hingga pidana bisa dijatuhkan,” tegasnya.
Tangsel sendiri belum lama ini diterjang banjir di sejumlah titik. Hujan deras sepanjang akhir pekan lalu hingga Senin (7/7/2025) menyebabkan sejumlah saluran air meluap, tanggul jebol, dan genangan merendam permukiman serta ruas jalan utama. Titik banjir baru pun bermunculan, membuat warga kian resah. (*/edi)