Pemkab Terkesan Lamban, Warga Tigajaya Tangani Gorong-Gorong Jebol

CEGAH AMBRUK : Gorong-gorong jebol di Jalan Poros Pekon Tigajaya Kecamatan Sekincau di tangani secara swadaya oleh warga. Foto dok--
SEKINCAU – Warga Pekon Tigajaya, Kecamatan Sekincau, Kabupaten Lampung Barat, masih dibayangi kekhawatiran setelah gorong-gorong yang berada di jalan poros utama jebol beberapa pekan lalu.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada penanganan serius dari Pemerintah Kabupaten Lampung Barat untuk memperbaiki infrastruktur vital tersebut.
Jebolnya gorong-gorong yang melintang di bawah badan jalan membuat konstruksi beton (rigid pavement) di atasnya menggantung, karena bagian bawah telah berlubang besar dan kehilangan struktur penyangga.
Akibat kondisi tersebut, warga secara swadaya melakukan penanganan darurat dengan memasang kayu penyangga agar kendaraan tetap bisa melintas.
Menurut keterangan warga setempat, Murhaddis, pemasangan kayu penyangga dilakukan sebagai langkah antisipatif agar akses masyarakat tidak terputus total.
Namun, kendaraan yang diperbolehkan melintas pun sangat terbatas. Hanya sepeda motor dan mobil ringan tanpa muatan yang diizinkan melalui jalur tersebut, demi menjaga agar jalan tidak ambles lebih parah.
“Kalau tidak kita akali dengan kayu penyangga, akses ini bisa-bisa putus total. Ini jalan satu-satunya warga dari Pekon Tiga Jaya untuk keluar masuk kecamatan. Tapi ini hanya solusi sementara,” ujar Sudirman.
Menanggapi kondisi tersebut, anggota DPRD Lampung Barat dari Fraksi Gerindra, H. Untung, turut angkat bicara. Ia menegaskan bahwa persoalan ini sudah disampaikan secara resmi kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Barat.
Bahkan, menurutnya, laporan kondisi darurat ini juga telah ia sampaikan langsung kepada Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus.
“Saya sudah sampaikan ke Kepala BPBD dan juga kepada Pak Bupati secara langsung. Seharusnya BPBD bisa lebih sigap menangani persoalan ini, meskipun sifatnya sementara sembari menunggu pembangunan permanen,” tegas Untung.
Ia menambahkan bahwa jika jalan tersebut benar-benar terputus, maka dampaknya akan sangat besar. Bukan hanya menghambat aktivitas masyarakat, namun juga dapat melumpuhkan perputaran ekonomi dan akses vital lainnya yang bergantung pada jalur tersebut.
Lebih lanjut, Untung mendesak agar perbaikan segera dilakukan sebelum kondisi semakin parah dan tak terkendali.
“Kalau memang BPBD merasa tidak mampu melakukan penanganan kedaruratan, ya lebih baik mereka mengibarkan bendera putih saja. Jangan biarkan masyarakat terus khawatir dan mengambil risiko sendiri,” ucapnya lantang.