Dinas Kesehatan Kembali Laksanakan SSGI

Survei Status Gizi Indonesia (SSGI). Foto Ilustrasi--

PESISIR TENGAH – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) akan menggelar Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2025. Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk mengetahui kondisi gizi anak-anak secara menyeluruh di wilayah setempat, sekaligus sebagai dasar perencanaan intervensi penanganan stunting.

Kabid Kesehatan Masyarakat, Arfi Julizar, S. Km., mendampingi Plt. Kadiskes Pesbar Septono, S. Km., mengatakan, pelaksanaan SSGI menjadi sangat penting mengingat peningkatan kasus stunting pada tahun sebelumnya. Berdasarkan hasil survei SSGI tahun 2024, tercatat sebanyak 66 anak di Kabupaten Pesisir Barat mengalami stunting.

“Peningkatan angka stunting kami jadikan alarm sekaligus dasar untuk memperkuat berbagai program gizi masyarakat. SSGI tahun ini akan memberikan gambaran terbaru tentang kondisi anak-anak, dan akan jadi bahan evaluasi dalam penanganan yang lebih terarah,” kata dia.

Dijelaskannya, survei tersebut bukan sekadar pengumpulan data, melainkan bagian dari siklus intervensi berbasis bukti. Dengan mengetahui kondisi aktual di lapangan, pemerintah dapat menetapkan sasaran yang lebih spesifik, baik dalam edukasi, pemberian makanan tambahan, maupun peningkatan layanan posyandu.

“Tujuan utama kami adalah memastikan bahwa ke depan tidak ada lagi anak-anak yang mengalami kekurangan gizi maupun stunting. Setiap anak di Pesbar berhak untuk tumbuh sehat, kuat, dan cerdas,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya mengajak seluruh pihak, mulai dari instansi lintas sektor hingga masyarakat, untuk bersama-sama mengambil peran dalam menurunkan angka stunting.

“Penurunan angka stunting tidak bisa hanya dilakukan oleh Dinkes semata. Dibutuhkan sinergi dari semua pihak, termasuk keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat. Pemenuhan gizi anak harus dimulai dari rumah,” ujarnya.

Menurutnya, pemerintah daerah menargetkan angka stunting dapat ditekan secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan melalui berbagai program intervensi gizi yang terintegrasi. Di antaranya melalui pemantauan pertumbuhan anak, pemberian edukasi bagi ibu hamil dan menyusui, serta peningkatan kualitas layanan kesehatan dasar.

“Dengan langkah-langkah tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat optimistis dapat mewujudkan generasi sehat, tangguh, dan bebas stunting,” pungkasnya. (yogi/*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan