Erosi Sungai di Way Jambu Mengancam Sawah Warga

EROSI SUNGAI ; Dinding sungai way jambu alami erosi dan ancam areal persawahan warga di Pekon Way Sindi. Foto Yogi Astrayuda --
KARYAPENGGAWA – Kekhawatiran kini tengah menghantui petani di Pekon Way Sindi, Kecamatan Karyapenggawa, Kabupaten Pesisir Barat. Pasalnya, areal persawahan yang selama ini menjadi sumber penghidupan utama warga setempat terancam hilang satu per satu akibat derasnya erosi yang menggerus tepian aliran sungai Way Jambu.
Pj. Peratin Way Sindi, Yursan Sangaji, mengatakan debit air Way Jambu meningkat tajam setiap kali hujan turun deras, membawa arus besar yang menggerus dinding sungai hingga perlahan-lahan memakan tanah pertanian warga.
“Sekarang kondisinya makin parah. Setiap kali banjir, bagian tebing itu makin habis. Sudah mulai masuk ke areal sawah warga,” kata dia.
Dijelaskannya, panjang dinding sungai yang telah mengalami erosi mencapai sekitar 300 meter, dengan ketinggian tebing sekitar empat meter. Bagian yang paling parah berada di tikungan sungai, tempat arus air menghantam langsung dinding tanah tanpa penghalang.
“Kalau dibiarkan, luasan areal persawahan bisa semakin berkurang. Tentunya akan ada masyarakat yang kehilangan areal persawahan mereka dan hasil produksi padi juga akan berkurang,” jelasnya.
Menurutnya, dengan kondisi tersebut, pemerintah pekon tidak tinggal diam. Mereka telah menyusun dan mengirimkan proposal permohonan bantuan ke Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung (BBWSMS). Proposal tersebut berisi permintaan penanganan darurat terhadap tebing sungai yang terkikis, sekaligus pembangunan infrastruktur pengaman seperti bronjong atau tanggul penahan.
“Kami harap, usulan yang disampaikan bisa di akomodir oleh pihak BBWSMS, sehingga penanganan dinding sungai bisa dilakukan dan areal persawahan warga bisa lebih aman,” tegasnya.
Ditambahkannya, pembangunan pengaman di sisi Way Jambu sangat mendesak agar luapan air tidak terus menggerus lahan warga yang dapat mengancam areal persawahan warga.
“Warga Way Sindi hanya bisa berharap agar permohonan yang sudah diajukan itu bisa direalisasikan. Karena bagi mereka, sawah yang tergerus air sama dengan hilangnya sumber penghasilan mereka dari hasil menggarap sawah itu,” pungkasnya. (yogi/*)