Takaran Pertalite Dipertanyakan, Pengisian BBM di SPBU Bangun Negara Dikeluhkan

SEJUMLAH konsumen mengeluhkan terkait dengan takaran pengisian BBM jenis pertalite di SPBU Bangun Negara, Kecamatan Pesisir Selatan. Foto dok--

Radarlambar.Bacakoran.co - Sejumlah pengendara, terutama pengguna kendaraan roda empat, mulai mempertanyakan kepastian takaran pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 24-348-188 yang berlokasi di Pekon Bangun Negara, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar). Keluhan muncul lantaran diduga adanya ketidaksesuaian alat ukur yang membuat jumlah BBM yang diterima tidak sesuai dengan nominal pembayaran.

Salah satu pengendara, Yurlisman, mengaku kecewa setelah mengisi Pertalite senilai Rp100 ribu di SPBU tersebut pada Kamis, 24 Juli 2025. Menurutnya, indikator ampere BBM di mobilnya tidak menunjukkan perubahan sama sekali setelah pengisian, padahal kondisi indikator tersebut normal dan sebelumnya selalu berfungsi dengan baik.

“Biasanya, saat saya isi BBM, indikatornya langsung naik. Tapi kali ini tidak bergerak sama sekali. Karena itu, saya mulai curiga takarannya tidak sesuai,” ungkapnya.

Dijelaskannya, setelah melanjutkan perjalanan ke Kecamatan Pesisir Tengah yang jaraknya tidak terlalu jauh, volume BBM di tangki kendaraannya sudah jauh berkurang. Kondisi tersebut membuatnya semakin yakin bahwa BBM yang diterima kemungkinan besar tidak sesuai dengan jumlah yang dibayarkan.

“Seharusnya, Rp100 ribu setara sekitar 10 liter. Tapi rasanya tidak sampai segitu, karena jarak tempuhnya pendek tapi BBM sudah banyak berkurang,” ujarnya.

Menurut Yurlisman, kondisi seperti ini tentu sangat merugikan konsumen. Ia berharap pihak terkait segera turun tangan melakukan pengecekan menyeluruh terhadap alat ukur di SPBU tersebut. Keluhan seperti ini juga muncul di kalangan pengendara lain, Konsumen menilai, transparansi takaran BBM di SPBU sangat penting agar kepercayaan masyarakat tetap terjaga.

“Kami sebagai konsumen hanya ingin keadilan. Kalau benar ada masalah di takaran, harus segera diperbaiki dan diawasi lebih ketat, karena ini menyangkut hak banyak orang,” tegasnya.

Menanggapi keluhan tersebut, Pengawas SPBU 24-348-188, Agus G Wijaya, memastikan pihaknya selalu berupaya menjaga keakuratan alat ukur BBM. Ia menjelaskan, setiap hari petugas rutin memeriksa nossel dan alat takar agar jumlah BBM yang keluar sesuai dengan yang dibayarkan konsumen.

“Selain itu, transaksi pembelian Pertalite juga sudah menggunakan sistem barcode untuk mencatat jumlah BBM yang terjual. Hingga saat ini, kami belum menemukan adanya kendala pada alat takar di SPBU ini,” terangnya.

Agus juga mengungkapkan bahwa SPBU Bangun Negara belum lama ini telah menjalani pengecekan dari Unit Metrologi Legal Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan (Diskopdag) Pesbar, serta pengawasan dari Ombudsman. Hasilnya, alat takar BBM dinyatakan aman dan sesuai dengan standar.

“Bahkan sudah dilakukan tera ulang dan hasilnya takaran BBM di sini sesuai. Jadi kami pastikan alat takar di SPBU ini tetap aman dan tidak ada masalah,” jelasnya.

Terpisah, Kabid Perdagangan pada Diskopdag Pesbar, Panji Adha Santoso, S.Kom., M.M., mengatakan bahwa pihaknya belum menerima laporan resmi mengenai dugaan adanya kekurangan takaran BBM di SPBU Bangun Negara. Namun demikian, ia menegaskan bahwa hasil pengecekan sebelumnya menunjukkan seluruh alat takar di SPBU tersebut masih berfungsi baik.

“Dari hasil pengawasan dan pengecekan terakhir, alat takar BBM di SPBU tersebut aman dan sesuai ketentuan. Namun kami tetap akan menjadwalkan tera ulang lagi sebagai bentuk pengawasan berkelanjutan,” pungkasnya.(yayan/*) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan