AI Dinilai Ancam Pekerjaan Manusia, Sam Altman: Beberapa Profesi Akan Hilang

Sam Altman, CEO OpenAI, menghadiri Konferensi Media dan Teknologi tahunan Allen and Co. Sun Valley di Sun Valley Resort di Sun Valley, Idaho, Selasa (8/7/2025). Foto CNBC--
Radarlambar.bacakoran.co- Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) diperkirakan akan mengubah lanskap pekerjaan global secara signifikan dalam beberapa tahun mendatang. CEO OpenAI, Sam Altman, menyampaikan bahwa sejumlah peran kerja tertentu akan terdampak serius, bahkan bisa menghilang sepenuhnya akibat kemajuan teknologi ini.
Salah satu bidang yang dinilai paling rentan adalah layanan pelanggan. Altman menilai AI kini telah mampu melakukan tugas serupa seperti agen customer service di perusahaan, namun dengan tingkat akurasi tinggi dan tanpa kesalahan. Selain bekerja lebih cepat, AI juga tidak mengalami kelelahan sebagaimana manusia.
Tak hanya itu, sektor kesehatan pun mulai menunjukkan potensi tergeser oleh AI. Chatbot berbasis AI seperti ChatGPT kini disebut telah mampu melakukan diagnosis medis dengan akurasi yang setara, bahkan melebihi banyak tenaga medis manusia. Namun demikian, keterlibatan dokter tetap diperlukan dalam proses pengambilan keputusan medis untuk menjamin keselamatan pasien.
Meskipun Altman mengakui manfaat besar dari AI, ia juga menyampaikan kekhawatiran terhadap potensi risiko yang ditimbulkan, terutama dalam konteks geopolitik. Ia membayangkan skenario penggunaan AI oleh negara-negara tertentu sebagai senjata siber untuk mengganggu stabilitas ekonomi dan sistem keuangan negara lain, termasuk Amerika Serikat.
Dalam pandangan Altman, meski AI bisa mempercepat transformasi dan efisiensi, penting untuk memastikan bahwa penggunaannya tetap dalam koridor yang bertanggung jawab dan etis. Hal ini mencakup kolaborasi antara teknologi dan manusia, serta pengawasan ketat terhadap penggunaannya di sektor-sektor sensitif.(*)