Partisipasi Tenaga Kerja Masih Didominasi Laki-Laki, Pengangguran Terbuka di Pesbar Tembus 2.733 Jiwa

Pemkab Pesisir Barat mencatat angka pengangguran terbuka mencapai 2.733 jiwa. Foto Dok--
PESISIR TENGAH - Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) melalui Dinas Transmigrasi, Tenaga Kerja, dan Perindustrian (DT2KP) setempat, mencatat jumlah penduduk usia kerja di wilayah tersebut mencapai 124.054 jiwa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 89.826 jiwa termasuk ke dalam angkatan kerja atau penduduk yang secara ekonomi aktif, sedangkan sisanya tercatat sebagai bukan angkatan kerja.
Kabid Ketenagakerjaan, Joni Afrizal, S.E., mewakili Kepala DT2KP, Amrulhaq, S.E., mengatakan berdasarkan pendataan terbaru, angkatan kerja di Pesbar masih didominasi laki-laki, yakni 55.501 jiwa. Sementara jumlah perempuan dalam kelompok angkatan kerja tercatat sebanyak 34.325 jiwa. Dari total angkatan kerja tersebut, yang saat ini sudah bekerja ada 87.093 jiwa. Rinciannya, 54.301 laki-laki dan 32.792 perempuan. Meski jumlah penduduk yang bekerja cukup tinggi, persoalan pengangguran masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemerintah daerah.
“Saat ini, angka pengangguran terbuka di Pesbar tercatat mencapai 2.733 jiwa, yang terdiri atas 1.200 laki-laki dan 1.533 perempuan,” katanya, Rabu, 30 Juli 2025.
Menurut Joni, masih tingginya jumlah penduduk usia kerja yang termasuk kategori bukan angkatan kerja menjadi salah satu penyebab besarnya ketergantungan ekonomi. Dari total 34.228 jiwa penduduk usia kerja yang tidak aktif secara ekonomi, mayoritas adalah perempuan, yakni sebanyak 25.283 jiwa. Kelompok bukan angkatan kerja ini terbagi menjadi beberapa kategori. Mereka yang masih bersekolah tercatat sebanyak 8.972 jiwa, dengan rincian 4.534 laki-laki dan 4.438 perempuan.
“Sementara penduduk yang mengurus rumah tangga jumlahnya mencapai 19.680 jiwa, yang didominasi oleh perempuan sebanyak 18.905 jiwa, sedangkan laki-laki hanya 775 jiwa,” jelasnya.
Sedangkan, kata dia, sisanya sekitar 5.576 jiwa, termasuk dalam kategori lainnya, seperti lansia atau mereka yang tidak dapat bekerja karena kondisi tertentu, dengan rincian yakni, 3.636 laki-laki dan 1.940 perempuan. Data tersebut juga merupakan hasil survey oleh BPS yang dilakukan secara bertahap, dan juga dari instansi terkalit lainnya. Sehingga, data ini bersifat dinamis dan akan terus diperbarui. Meski tantangan masih cukup besar, kami akan terus memperbarui data ketenagakerjaan agar program yang disusun sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan.
“Sampai sekarang, kami juga masih berkoordinasi dan menunggu update data dari instansi terkait lainnya. Jika ada perubahan, tentu akan kami sampaikan ke publik,” pungkasnya.(yayan/*)