Penerbangan Pesawat Berbadan Sedang di Bandara MTK Tengah Diupayakan

PENERBANGAN : Dishub Pesbar upayakan pesawat berbadan sedang layani penerbangan di Bandara Muhammad Taufiq Kiemas - Foto yogi--

Radarlambar.Bacakoran.co – Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) melalui Dinas Perhubungan (Dishub), terus melakukan berbagai upaya agar penerbangan komersial dengan pesawat berbadan sedang seperti pesawat jenis ATR segera terealisasi di Bandara Muhammad Taufiq Kiemas (MTK).

Kadishub Pesbar, Ariswandi, S. Sos., M.P., mengatakan selama ini Pemkab Pesbar tidak henti-hentinya mendorong agar ada maskapai yang bersedia membuka rute penerbangan dengan kapasitas penumpang yang lebih besar, guna mengakomodasi lonjakan kebutuhan transportasi udara masyarakat dan wisatawan yang terus meningkat.

“Saat ini penerbangan yang tersedia baru dilayani oleh Maskapai Susi Air dengan pesawat kecil berkapasitas 12 penumpang. Namun, permintaan penumpang terus meningkat, terutama untuk rute pulang-pergi menuju Bandara Raden Intan II, Lampung. Banyak calon penumpang yang akhirnya tidak kebagian tiket karena keterbatasan kursi,” ungkapnya.

Dijelaskannya, Pemkab Pesbar telah melakukan komunikasi dan pendekatan dengan berbagai pihak termasuk maskapai penerbangan dan otoritas terkait, namun hingga kini belum membuahkan hasil yang signifikan. Padahal, menurut Ariswandi, kondisi Bandara MTK sudah sangat layak untuk melayani pesawat berbadan sedang seperti ATR, baik dari sisi panjang dan kekuatan landasan pacu maupun dari segi fasilitas pendukung lainnya.

“Bandara MTK sebenarnya sudah siap secara teknis untuk didarati pesawat ATR. Yang kita butuhkan sekarang adalah komitmen dari maskapai serta dukungan dari Pemerintah Provinsi Lampung dan Kementerian Perhubungan untuk mendorong realisasi pembukaan rute penerbangan itu,” jelasnya.

Selain itu, dirinya juga menyoroti keberhasilan pengoperasian pesawat ATR milik maskapai Citilink di Landasan Udara Gatot Subroto, Kabupaten Way Kanan. Di sana, penerbangan ke Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta berlangsung secara reguler sebanyak tiga kali dalam sepekan. Ia berharap model serupa juga dapat diterapkan di Bandara MTK.

“Jika rute penerbangan langsung dari Jakarta ke Krui dapat diwujudkan, hal ini tentu akan memberikan dampak luar biasa, khususnya bagi sektor pariwisata. Wisatawan mancanegara (wisman) akan sangat terbantu karena tidak perlu lagi berganti-ganti moda transportasi,” ujarnya.

Selama ini, para wisatawan dari luar negeri yang ingin berkunjung ke Krui, salah satu destinasi wisata selancar kelas dunia, harus terlebih dahulu terbang dari Jakarta ke Bandara Raden Intan II, kemudian melanjutkan penerbangan dengan pesawat kecil Susi Air menuju Bandara MTK atau menggunakan transportasi darat.

“Dengan semakin meningkatnya popularitas Krui sebagai tujuan wisata mancanegara, terutama untuk olahraga selancar, kebutuhan akan penerbangan langsung dengan kapasitas penumpang lebih besar sangat diharapkan,” pungkasnya. (yogi/*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan