Negara Arab Dukung Palestina, Tapi Ingin Hamas Dilucuti

Persiapan Hamas untuk Melanjutkan Pertempuran di Gaza dengan Merekrut Ribuan Tentara. Foto/net--




RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Gelombang pengakuan terhadap negara Palestina oleh sejumlah negara dunia terus menguat. Namun, di balik deklarasi dukungan terhadap solusi dua negara itu, terselip syarat yang berpotensi mengguncang dinamika internal Palestina. Sejumlah negara mensyaratkan penghapusan peran Hamas dalam tatanan politik dan keamanan Palestina ke depan.

Langkah terbaru datang dari blok negara-negara Arab seperti Mesir, Arab Saudi, dan Qatar yang menyuarakan dukungan terhadap pembentukan negara Palestina dalam sidang di Markas Besar PBB. Dalam pernyataannya, mereka menggarisbawahi pentingnya pelucutan senjata Hamas dan penyerahan kendali kekuasaan kepada Otoritas Palestina.

Di sisi lain, Kanada juga menyatakan rencana pengakuan negara Palestina dengan syarat serupa. Negara itu menyebut Hamas tidak boleh dilibatkan dalam kepemimpinan masa depan Palestina dan tidak diizinkan mengikuti pemilu yang akan datang.

Sementara itu, kondisi politik internal Palestina masih menunjukkan dukungan yang besar terhadap Hamas, terutama di Jalur Gaza. Survei yang dilakukan oleh Palestine Center for Policy and Survey Research (PCPSR) pada Mei 2025 menunjukkan mayoritas warga Palestina, baik di Gaza maupun Tepi Barat, menolak pelucutan senjata Hamas.

Berdasarkan data tersebut, sebanyak 85 persen responden di Tepi Barat dan 64 persen di Jalur Gaza menyatakan penolakan terhadap pelucutan senjata kelompok tersebut. Selain itu, mayoritas juga menolak gagasan pengusiran pemimpin militer Hamas dari wilayah Gaza sebagai bagian dari kesepakatan perdamaian.

Meskipun terjadi penurunan dalam tingkat dukungan terhadap Hamas selama tujuh bulan terakhir, kelompok ini tetap menjadi kekuatan politik paling dominan dibandingkan dengan faksi Fatah maupun pihak ketiga. Jika pemilu legislatif kembali digelar, 43 persen dari responden menyatakan pilihan pada Hamas, sedangkan 28 persen pada Fatah.

Hasil survei juga memperlihatkan mayoritas warga Palestina tidak percaya bahwa Israel akan benar-benar menarik diri dari Jalur Gaza jika Hamas melucuti senjatanya. Hanya sebagian kecil yang meyakini perang akan berakhir jika syarat-syarat tersebut dipenuhi.

Di tengah agresi Israel yang terus berlangsung di Gaza, kepercayaan publik terhadap Otoritas Palestina untuk mengambil alih pengelolaan wilayah pascaperang juga masih rendah. Hanya sekitar 40 persen yang menyatakan dukungan terhadap rencana tersebut.

Survei dilakukan terhadap 1.270 responden dengan metode wawancara langsung di 83 titik di Tepi Barat dan 44 titik di Jalur Gaza, dengan margin kesalahan sekitar 3,5 persen.


Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan