Pengibaran Bendera One Piece Dinilai Sebagai Tindakan Provokatif

--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO — Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Firman Soebagyo, menanggapi fenomena pengibaran bendera bergambar tengkorak bertopi jerami, yang dikenal sebagai simbol bajak laut dalam manga populer asal Jepang, One Piece. Fenomena ini belakangan ramai diperbincangkan di media sosial dan menjadi perhatian sejumlah pihak.
Firman menilai, pengibaran bendera yang dikenal sebagai “Jolly Roger” tersebut bukan sekadar ekspresi budaya pop, melainkan dapat berpotensi menimbulkan provokasi dan mengganggu stabilitas. Ia menganggap tindakan itu sebagai bentuk simbolik yang dapat dimaknai sebagai bentuk perlawanan terhadap sistem pemerintahan yang sah.
Atas dasar itu, ia mendorong aparat keamanan untuk mengambil tindakan tegas terhadap masyarakat yang masih mengibarkan bendera tersebut di ruang publik. Menurutnya, perlu ada langkah hukum dan pembinaan untuk menelusuri siapa yang terlibat serta memahami motif di balik tindakan tersebut.
Dalam konteks cerita One Piece, bendera tersebut melambangkan semangat kebebasan para bajak laut yang menolak tunduk pada sistem dan pemerintahan dunia fiktif. Namun, di dunia nyata, pengibaran bendera ini mulai ditafsirkan secara lebih luas dan dikaitkan dengan bentuk kritik atau bahkan perlawanan terhadap otoritas negara.
Fenomena ini menuai beragam respons, terutama di tengah meningkatnya sensitivitas terhadap simbol-simbol yang berpotensi digunakan sebagai alat protes atau bentuk agitasi sosial. Pemerintah dan aparat diminta tetap bersikap bijak namun waspada dalam menyikapi berbagai bentuk ekspresi publik, termasuk yang muncul dari ranah budaya populer.