Iran Uji Coba Perdana Sistem S-400, Kirim Sinyal ke Israel dan AS

Iran Siaga Serangan Lanjutan, Fokus Perkuat Pertahanan Udara. foto/net--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Iran dilaporkan menggelar uji coba perdana sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia pada Sabtu (26/7/2025), di wilayah dekat Isfahan, sekitar 440 kilometer dari ibu kota Teheran. Langkah ini dilakukan hanya beberapa pekan setelah tercapainya gencatan senjata dengan Israel usai konflik bersenjata selama hampir dua pekan pada Juni lalu.
Uji coba ini disebut sebagai bagian dari penguatan sistem pertahanan udara Iran, sekaligus sinyal tegas kepada Israel dan Amerika Serikat bahwa Teheran siap menjaga kedaulatan wilayah udaranya dari berbagai potensi ancaman.
S-400 merupakan salah satu sistem rudal pertahanan tercanggih di dunia. Sistem ini mampu mendeteksi dan menetralisir berbagai ancaman, termasuk jet tempur dan rudal balistik, dari jarak hingga 400 kilometer dan ketinggian 30 kilometer. Selain itu, perangkat ini mampu melacak hingga 80 sasaran sekaligus dan menembakkan 36 rudal ke target berbeda secara bersamaan.
Uji coba tersebut melibatkan satu set lengkap S-400 yang terdiri dari radar akuisisi 91N6E “Big Bird”, radar penjejak 92N6E “Grave Stone”, sistem komando dan kontrol, serta peluncur rudal 5P85TE2. Aktivitas radar dan lalu lintas pesawat angkut yang meningkat dalam beberapa pekan terakhir di sekitar lokasi uji coba juga mengindikasikan adanya latihan militer berskala besar.
Iran diketahui mulai menerima sistem S-400 dari Rusia sejak Agustus 2024. Pengiriman dilakukan melalui pesawat militer Il-76 yang mendarat di Teheran dengan membawa sejumlah komponen utama sistem tersebut. Sebelumnya, Iran lebih mengandalkan sistem pertahanan buatan dalam negeri seperti Bavar-373 dan Khordad 15. Namun, dinamika geopolitik dan ketegangan militer membuat Iran mulai mengoperasikan sistem pertahanan asing secara aktif.
Hubungan Iran dan Rusia kian erat dalam beberapa tahun terakhir, terutama sejak meletusnya perang di Ukraina. Iran telah menjadi salah satu pemasok utama bagi kebutuhan militer Rusia, termasuk ribuan unit drone tempur Shahed-131 dan Shahed-136, yang digunakan dalam berbagai serangan terhadap sasaran militer dan infrastruktur Ukraina.
Selain itu, Iran juga memperkuat dukungan militernya dengan memasok rudal balistik jarak pendek seperti Fath-360 dan Fateh-110. Sumber intelijen Barat mengungkapkan bahwa lebih dari 400 rudal telah dikirimkan ke Moskwa. Bahkan, sejumlah personel militer Rusia dilaporkan mengikuti pelatihan pengoperasian rudal balistik secara langsung di Iran.
Langkah Iran dalam mengoperasikan S-400 menandai perubahan signifikan dalam pendekatan pertahanan negaranya. Tidak hanya mencerminkan modernisasi militer, tetapi juga mempertegas peran Iran dalam dinamika keamanan regional dan global.