Thailand Tahan 18 Tentara Kamboja, Komitmen Jalankan Proses Hukum Internasional

Konvoi tank angkatan militer thailand. Foto-Net--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Pemerintah Thailand menegaskan komitmennya untuk menangani 18 tentara Kamboja yang masuk secara ilegal ke wilayah perbatasan dengan pendekatan hukum dan etika militer. Mereka tidak serta-merta akan dipulangkan sebelum seluruh proses hukum selesai dijalankan.
Juru Bicara Angkatan Darat Kerajaan Thailand, Mayor Jenderal Winthai Suvaree, menyampaikan bahwa penanganan kasus ini dilakukan sesuai dengan aturan nasional dan konvensi internasional. Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers di Markas Besar Angkatan Darat Thailand, Kamis (31/7/2025).
Hormati Etika Militer
“Kami tidak memperlakukan mereka sebagai kriminal hanya karena membawa senjata,” ujar Winthai. Ia menolak penyebutan "tahanan perang" untuk para tentara Kamboja, karena istilah tersebut dinilai dapat menimbulkan implikasi serius dalam diplomasi internasional.
Ia menegaskan bahwa para tentara ditahan dengan hormat dan sesuai standar etika militer. “Kami menyebut mereka ‘ditahan’, bukan tawanan perang,” ujarnya.
Thailand juga membuka kemungkinan adanya dakwaan tambahan, misalnya terkait pelanggaran kedaulatan atau kepemilikan senjata, tergantung hasil penyelidikan yang saat ini masih berlangsung.
Respons Pernyataan Hun Manet
Terkait pernyataan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet yang menyebut penahanan terjadi setelah koordinasi dengan militer Thailand dan Malaysia, Winthai menyebut pernyataan tersebut masih perlu diverifikasi. “Informasi dari pihak Kamboja tetap harus diuji kredibilitasnya,” katanya.
Winthai juga mengonfirmasi bahwa Letnan Jenderal Boonsin Padklang, Komandan Wilayah Militer Kedua Thailand, telah menyampaikan penjelasan langsung kepada Panglima Angkatan Bersenjata Malaysia, Jenderal Dato’ Mohammad Nizam Jaafar, dalam pertemuan pada 29 Juli lalu.
Thailand Tegaskan Komitmen Transparansi
Menurut Winthai, Thailand tetap berkomitmen pada prinsip transparansi, baik di level militer maupun sipil. “Kami yakin komunitas internasional menilai positif kejujuran dan keterbukaan kami dalam menangani kasus ini,” ujarnya.
Kamboja Desak Pemulangan Segera
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Kamboja mendesak Thailand untuk segera memulangkan 20 tentara mereka yang ditahan pada Selasa pagi, sekitar pukul 07.50 waktu setempat. Insiden ini terjadi hanya beberapa jam setelah kesepakatan gencatan senjata di wilayah perbatasan yang selama ini disengketakan.
“Kami terus berupaya melakukan negosiasi agar mereka segera dipulangkan dalam kondisi selamat,” ujar juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, Maly Socheata.
Namun, Thailand menegaskan hanya 18 tentara yang ditahan, bukan 20 sebagaimana diklaim oleh Kamboja. Proses hukum tetap harus dilalui sebelum keputusan pemulangan dilakukan. (*)