Seruit Betawi, Warisan Rempah Mengikat Kisah

Sejumlah makanan khas dari berabagai daerah, salah satunya seruit Betawi. -Foto; Net.-

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Hidangan ini lebih dari sekadar semur daging sapi berkuah cokelat kental; ia adalah lambang tradisi, cerita kebersamaan, dan warisan rasa yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Seruit Betawi terkenal dengan aroma rempahnya yang memikat. Kayu manis, pala, cengkeh, dan biji ketumbar menjadi kunci racikan bumbu yang membuat kuahnya begitu kaya dan pekat. Rasa gurih yang berpadu manis terasa akrab bagi lidah siapa pun yang pernah mencicipinya, membawa ingatan pada masa lalu, saat resep ini pertama kali muncul di dapur keluarga Betawi.

Mulai dari perayaan Lebaran, syukuran kelahiran anak, hingga pesta pernikahan adat, Seruit hampir tak pernah absen. Bahkan di akhir pekan atau hari libur, Seruit sering jadi menu spesial saat anggota keluarga besar berkumpul, menjadi alasan untuk saling bertukar cerita dan mempererat hubungan.

Kehadiran Seruit di meja makan selalu membawa suasana hangat dan akrab. Aroma rempahnya yang merebak saat proses memasak pun menjadi semacam panggilan lembut bagi seluruh keluarga, menyatukan mereka meskipun hanya sebentar.

Resep Seruit Betawi biasanya tidak tertulis, tetapi diwariskan secara lisan, dari ibu ke anak, dari nenek ke cucu. Meskipun begitu, esensi rempah dan cara memasaknya tetap dijaga, agar rasa otentiknya tak berubah.

Proses memasak Seruit juga cukup panjang. Daging sapi direbus perlahan hingga empuk dan bumbu meresap ke serat. Setelah itu, ditambahkan telur rebus, kentang goreng, dan tahu, yang tidak hanya mempercantik tampilan tetapi juga menambah tekstur dan memperkaya rasa.

Menariknya, proses ini sering menjadi momen gotong royong di keluarga Betawi. Saat memasak dalam jumlah besar, biasanya ada yang bertugas memotong daging, mengupas kentang, menggoreng tahu, dan mengaduk kuah. Semua saling membantu agar Seruit siap disajikan di acara penting keluarga.

Seiring berkembangnya zaman, Seruit pun ikut berevolusi tanpa meninggalkan ciri khasnya. Beberapa rumah makan dan restoran modern di Jakarta dan sekitarnya menyajikan Seruit dengan gaya berbeda, misalnya dalam bentuk rice bowl atau hot plate agar lebih sesuai selera generasi muda.

Selain itu, ada juga yang menjual Seruit beku (frozen food), supaya masyarakat bisa menikmatinya di rumah dengan cara lebih praktis, tanpa harus memasak dari awal. Namun, meskipun tampilannya dibuat modern, cita rasa rempah khas Betawi tetap dipertahankan. Perpaduan gurih, manis, dan aroma rempah menjadi kunci agar Seruit tetap setia pada akarnya.

Selain hadir di rumah makan, Seruit juga rutin tampil di berbagai festival kuliner Betawi. Acara semacam ini tidak hanya menyuguhkan Seruit kepada pengunjung, tetapi juga menjadi sarana edukasi tentang sejarah dan proses pembuatannya.

Biasanya, ada sesi demo memasak yang dipandu para koki Betawi berpengalaman. Mereka menjelaskan filosofi di balik penggunaan rempah tertentu, serta bagaimana kesabaran menjadi kunci agar daging menjadi empuk dan kuahnya terasa kaya rasa. Lewat festival inilah, generasi muda diajak mengenali kembali kuliner warisan leluhur mereka.

Seruit memang lezat, tetapi daya tarik terbesarnya bukan hanya terletak pada rasa. Hidangan ini menjadi simbol kehangatan rumah, kebersamaan keluarga, dan penghormatan terhadap warisan budaya. Kehadiran Seruit di meja makan selalu membawa kesan “pulang” – rasa nyaman yang tidak bisa ditemukan di restoran cepat saji sekalipun.

Selain itu, Seruit juga mencerminkan semangat gotong royong yang sudah lama menjadi bagian budaya Betawi. Meski zaman terus berubah, Seruit Betawi tetap bertahan. Bagi masyarakat Betawi, menjaga resep ini sama artinya dengan menjaga identitas. Lewat semangkuk Seruit, ada cerita panjang tentang sejarah, keluarga, dan budaya yang tidak boleh hilang.

Di setiap suapannya, Seruit selalu berhasil membawa siapa pun yang menikmatinya merasakan kehangatan rumah. Meski tampilannya kini bisa lebih modern dan praktis, cita rasa rempah yang kaya tetap menjadi ruh yang membuatnya istimewa.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan